Pelancong Asing Gak Bisa Langsung Masuk ke Inggris, Harus Bayar Rp15 Juta untuk...
“Kami sekarang bekerja dengan kecepatan tinggi untuk mengamankan fasilitas yang kami butuhkan untuk menjalankan karantina terkelola untuk warga negara Inggris yang pulang dari negara berisiko paling tinggi, dan secara tepat terlibat dengan perwakilan dari industri perhotelan, maritim dan penerbangan, dan belajar dari teman-teman kami dari seluruh dunia,” terang juru bicara departemen kesehatan.
“Dalam menghadapi varian baru, penting bagi Pemerintah untuk terus mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi orang dan menyelamatkan nyawa,” lanjutnya.
Sementara itu, para pelaku bisnis perhotelan besar mengatakan mereka tidak mengetahui tentang rencana tersebut.
“Sampai hari ini kami belum mendengar apa pun meskipun ada banyak tawaran,” ujar Kepala Eksekutif Best Western Hotels, Rob Paterson.
“Di perusahaan normal mana pun, jika Anda keluar dan mengumumkan program secara nasional, dan Anda tidak memikirkan bagaimana Anda akan merencanakannya, dan Anda belum berbicara dengan orang-orang yang terlibat - saya berpikir saya tidak akan punya pekerjaan jika saya melakukan itu di perusahaan saya,” ungkapnya kepada program Radio 4's Today.
“Tampaknya logis bagi saya bahwa Anda akan duduk bersama maskapai penerbangan, bandara, dan operator hotel dan membicarakan ini dengan telepon Zoom atau apa pun itu,” lanjutnya.
Juru bicara Accor, yang memiliki hotel ibis di bandara Gatwick dan Heathrow, mengatakan siap mendukung rencana tersebut seperti yang telah dilakukan di negara lain, khususnya di Australia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: