Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksinasi Dokter Usia 69 Tahun di RSCM: Baik dan Aman, Tak Merasakan Apa-apa...

Vaksinasi Dokter Usia 69 Tahun di RSCM: Baik dan Aman, Tak Merasakan Apa-apa... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi perdana kepada dokter berusia di atas 60 tahun, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat, kemarin. Hasilnya, aman terkendali.

Vaksinasi bagi dokter lansia itu digelar, usai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) pada Jumat (5/2/2021) lalu. 

Baca Juga: BPOM Setujui Vaksin Sinovac untuk Lansia, Ini Kata Menkes

Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti mengatakan, ada 15 peserta vaksinasi. Mereka adalah para guru besar yang merupakan tenaga pendidik pelayanan spesialis. Di RSCM sendiri, total ada 90 dokter berusia di atas 60 tahun. mereka akan divaksinasi secara bertahap.

“Izin pemberian vaksin kepada orang usia di atas 60 tahun telah ada sehingga kami bisa melindungi para senior kita yang amat sangat kita butuhkan tenaganya dalam memberikan pelayanan maupun pendidikan di RCSM ini,” ujar Lies, di Jakarta, kemarin.

Salah satu penerima vaksin Covid19, Prof Dr dr Med Ali Baziad, Sp. OG (K), mengaku tidak merasakan gejala apa pun setelah disuntik vaksin Sinovac. “Setelah divaksin saya merasa tidak ada apa-apa semuanya baik, lancar tidak ada merasakan apa-apa,” ujar dokter berusia 69 tahun itu.

Ali pun meminta para lansia, baik dokter maupun masyarakat umum, tidak khawatir dan ragu untuk menjalani vaksinasi.

Hal yang sama diungkapkan Prof Dr dr Hindra Irawan Satari, Spa(K). Dokter berusia 66 tahun itu mengaku tidak merasakan gejala apapun usai 30 menit disuntik. “30 menit observasi telah lewat tidak terasa apa pun, baik setelah disuntik dan selama masa observasi,” bebernya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid 19 Siti Nadia Tarmizi menyatakan, vaksinasi untuk orang usia di atas 60 tahun merupakan komitmen pemerintah untuk melindungi khususnya kelompok atau populasi yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi.

“Dengan pelaksanaan vaksi nasi ini akan ada sekitar 11 ribu tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang bisa kebal yang kita berikan perlindungan,” terang Nadia.

Pemberian vaksin lansia tahap kedua akan dilakukan 28 hari setelah pemberian vaksin pertama. Sebelumnya, BPOM menerbitkan izin penggunaan EUA vaksin Covid-19 buatan Sinovac dengan pertimbangan angka kematian lansia yang relatif tinggi.

Meski izin dikeluarkan, Kepala BPOM Penny Lukito tetap mengingatkan, vaksinasi terhadap lansia harus dilakukan dengan hatihati. “Mengingat bahwa populasi lansia meru pakan populasi berisiko tinggi, maka pemberian vaksin ini juga harus dilakukan secara hatihati,” imbaunya.

Penny bilang, lansia cenderung memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Hal ini mesti diperhatikan sebelum pemberian vaksin. Proses screening penting dilakukan sebelum dokter memutuskan memberikan persetujuan vaksinasi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: