Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bermodalkan Clue Ini, BNN Thailand Bekuk Gembong Narkoba yang Punya Rp980 Triliun

Bermodalkan Clue Ini, BNN Thailand Bekuk Gembong Narkoba yang Punya Rp980 Triliun Hakim di Meksiko mengizinkan pengunaan kokain untuk rekreasi. | Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Bangkok -

Gembong narkoba terbesar kedua di Thailand berhasil dibekuk. Pejabat narkotika Thailand mengatakan jaringan transnasional memperketat kelompok Sam Gor, yang mendominasi perdagangan narkoba tahunan Asia Pasifik senilai USD70 miliar (Rp980 triliun).

Diketahui, penangkapan warga negara Hong Kong Lee Chung Chak pada Oktober tahun lalu di Bangkok mendahului penangkapan orang-orang ternama lainnya di Belanda. Yakni Tse Chi Lop, seorang warga negara Kanada kelahiran China yang dicurigai polisi sebagai pemimpin atas sindikat tersebut, yang juga disebut "Perusahaan. "

Baca Juga: Tok! UU Aborsi Mulai Berlaku di Thailand, Lebih Dekat ke Zona Liberal

Lee, 65, adalah mantan narapidana Tse yang dicurigai terlibat dalam perdagangan narkoba selama empat dekade. Dokumen Kepolisian Federal Australia (AFP) tahun 2018 menguraikan 19 target teratas dalam sindikat tersebut menggambarkan Lee sebagai "manajer proyek senior yang bertanggung jawab atas usaha besar obat-obatan yang dikendalikan perbatasan."

Dua penangkapan di benua yang berbeda dalam waktu tiga bulan berasal dari penyelidikan selama satu dekade yang dilakukan AFP, yang juga memimpin satuan tugas Operasi Kungur multinasional yang menargetkan sindikat tersebut.

Sangat jarang bagi tersangka pengedar narkoba senior ditangkap dan berhasil dituntut di kawasan Asia Pasifik.

"Tersangka ditangkap oleh polisi Narkotika Thailand pada 1 Oktober berdasarkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan Thailand, yang mengikuti permintaan ekstradisi oleh otoritas Australia," kata Kepala Biro Penindasan Narkotika Thailand, Letnan Jenderal Montri Yimyaem, kepada Reuters.

"Ekstradisi saat ini sedang diproses oleh pengadilan,” lanjutnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Lee telah muncul sebagai saingan Kanada sebagai pemain utama dalam perdagangan narkoba di kawasan itu.

"Kami memahami bahwa bintangnya telah meningkat menjadi pemain yang setara atau bahkan lebih besar," kata salah satu penyelidik.

"Dia penangkapan yang sangat penting dalam dirinya sendiri,” tambahnya.

Pihak berwenang Thailand menyita laptop dan beberapa telepon ketika mereka menggeledah apartemen Lee di daerah kelas atas Bangkok.

Pejabat ketiga menambahkan dokumen dan uang tunai dalam beberapa denominasi juga disita.

Seorang sumber di Kementerian Kehakiman Thailand mengatakan Lee mengajukan banding atas persetujuan November oleh Pengadilan Kriminal Thailand atas permintaan ekstradisi.

Tse berada di penjara di Belanda, dan pengadilan belum memutuskan ekstradisinya ke Australia.

Lee tidak dapat dihubungi di penjara, dan pengacaranya juga tidak dapat diidentifikasi oleh Reuters. Seorang pengacara Tse juga menolak berkomentar. Seorang petugas media AFP juga menolak berkomentar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: