Sektor pariwisata ditargetkan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional terbesar ketiga pasca pandemi Covid-19. Dalam skemanya, pemerintah menggunakan Holding Pariwisata untuk merealisasikan target tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya terus menggenjot finalisasi pembentukan Holding baru tersebut. Holding ini menggabungkan sejumlah perseroan pelat merah yang bergerak di sektor pariwisata dan transportasi.
Baca Juga: Erick Sesumbar Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Negeri Paman Sam!
Erick membeberkan, di dalamnya ada enam perusahaan pelat merah dan anak-anak usahanya. Seperti, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC). Adapun PT Survai Udara Penas ditunjuk sebagai induk holding.
"Sebelum Covid-19 yang namanya pariwisata merupakan pendapatan nomor tiga untuk Indonesia. Memang sekarang berat, tetapi sinergi antara pariwisata dan pendukungnya kita coba complete lagi," kata Erick, Selasa (9/2/2021).
Menurut Erick, Holding Pariwisata mampu mengakselerasikan kenaikan atau jumlah kunjungan turis ke Indonesia. Itu karena didukung oleh perbaikan dan penambahan infrastruktur, khususnya, di lima destinasi superprioritas yang meliputi Borobudur, Likupang, Mandalika, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
"Supaya Indonesia tidak hanya jadi hub destination, tapi juga final destination. Jangan orang loncat-loncat ke negara lain, ujungnya baru ke Indonesia, tapi cuman numpang lewat. Ini kita perbaiki juga infrastrukturnya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum