Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Geger, Makam Ulama Zaman Kesultanan Aceh Ditemukan di Kawasan Pembangunan Tol

Bikin Geger, Makam Ulama Zaman Kesultanan Aceh Ditemukan di Kawasan Pembangunan Tol Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Makam ulama zaman Kesultanan Aceh Darussalam ditemukan di kawasan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) tepatnya di gerbang tol Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar.

Makam yang ditandai dengan nisan itu terletak di lokasi proyek pelebaran jalan masuk pintu tol. Nisan tersebut berbentuk bulat dan ada yang silendris jumlahnya puluhan di satu titik. Diyakini sudah ada sejak abad ke-18 akhir, atau pada masa akhir Kesultanan Aceh Darussalam.

Baca Juga: Warga Aceh: Terima Kasih Bapak Presiden Jokowi

Sejarawan Aceh dari Universitas Syiah Kuala, Husaini Ibrahim mengatakan, dari tipe, bentuk dan corak batu nisan, itu merupakan makam ulama pada era Kesultanan Aceh pada abad ke-18 akhir.

“Itu masuk tipe yang ketiga berkisar ke abad 18 akhir. Kalau kita lihat model-model itu, makam ulama,” kata Husaini saat dikonfirmasi, Rabu, (10/2/2021).

Husaini menjelaskan dari nisan itu tidak ada informasi ataupun tulisan. Hal itu diperkuat karena zaman era Kesultanan Aceh Darussalam, nisan ulama polos dan tanpa tulisan. Berbeda dengan nisan kerajaan yang memiliki informasi berbentuk tulisan-tulisan.

“Saya melihat itu tidak ada informasi ataupun tulisan. Karena batu nisan ulama saat itu polos berbentuk bulat tanpa ada tulisan. Itu masuk bagian akhir Kerajaan Aceh Darussalam,” ujarnya.

Pihaknya sebelum penemuan itu sudah pernah menyampaikan ke pihak balai pelaksanaan jalan nasional (BPJN) untuk menghindari pembangunan di lokasi makam di kawasan tersebut.

“Dari penemuan itu, kewajiban mereka harus melakukan pelestarian, tapi kita masih menunggu yang penting sudah kita konfirmasi terkait penemuan itu,” katanya.

Ia berharap nisan tersebut diselamatkan karena bagian dari warisan Kerajaan Aceh Darussalam. 

“Kita berharap bisa diselamatkan, namun pembangunan terus lanjut tapi tidak merusak warisan sejarah,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: