AHY Bersih-bersih Internal, Kader Demokrat Aktif Ini Disebut Orang Pertama Diproses
Selain Jhoni, terdapat kader aktif maupun tidak aktif yang disinyalir sebagai perancang kudeta Demokrat.
Mereka yang terlibat diduga ikut hadir di konferensi pers di Dapur Sunda, Mall Bellagio, Jakarta Selatan, Selasa (2/2).
Untuk diketahui, saat acara konferensi pers itu hadir mantan Wasekjen Demokrat, Ahmad Yahya; mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, HM Darmizal; mantan Ketua DPP Partai Demokrat, Yus Sudarso; Hengky Luntungan dan Tri Yulianto.
Apakah mereka yang Herzaky maksud? "Saya belum bisa sebutkan nama dan ujungnya sampai prosesnya selesai," jelasnya.
Proses penanganan isu kudeta harus dilakukan secara cermat. Berbagai tahapan pun bakal dijalankan. "Ada pendalaman data, termasuk nantinya ada yang dipanggil atau tidak dipanggil. Kami akan lalui tahapan dengan penuh kehati-hatian," imbuh politisi muda itu.
Menurut dia, setelah kejadian ini, seluruh kader semakin solid dan bersatu melawan musuh bersama. Yaitu siapapun yang akan merampas kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. "Tercatat 34 DPD yang melakukannya. Inisiatif mereka sendiri. Kemudian mereka publikasikan di medsosnya masing-masing," ujarnya.
Menurutnya, langkah itu mereka lakukan demi menjaga nilai-nilai demokrasi. Khususnya Partai Demokrat sendiri. "Bagaimanapun, soliditas partai politik bakal bermanfaat besar untuk menjaga dan mengawal demokrasi kita," bebernya.
Bagaimana tanggapan pengamat dengan bersih-bersih yang dilakukan Partai Demokrat? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah mengatakan, aksi bersih-bersih Partai Demokrat sangat beralasan. Apalagi terhadap kader yang pemikiran dan langkahnya berbeda.
"Kolektivitas diperlukan parpol untuk tetap survive. Jika ada penanda kader keluar dari garis komando Ketua Umum, maka sudah tepat jika parpol segera membersihkan diri dari kader semacam itu," tukasnya.
Dia menilai, Partai Demokrat telah mempertimbangkan matang-matang konsekuensi yang bakal diterima, apabila harus meminimalisir keanggotaan. "Bagi Partai Demokrat, lebih baik kehilangan banyak kader daripada harus terus berjibaku dengan keretakan struktur dari dalam," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: