Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurang dari 1 Bulan, Nakes yang Divaksin Tembus 1 Juta

Kurang dari 1 Bulan, Nakes yang Divaksin Tembus 1 Juta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan menggembirakan kembali terjadi dalam program nasional vaksinasi Covid-19. Sejak diawali Presiden Joko Widodo pada 13 Januari, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, sudah satu juta lebih tenaga kesehatan yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19. Sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi, nakes menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian vaksin demi memberikan perlindungan yang lebih optimal.

Dokter Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, mengungkapkan bila capaian satu juta ini bukti komitmen pemerintah dalam penanganan Covid-19. Dia menuturkan bahwa sejak tahun lalu, pemerintah bekerja keras untuk mendapatkan vaksin dengan berbagai cara.

Baca Juga: Menangkal Hoaks Vaksin COVID-19 bersama Pendekar Biru

"Kini, kita patut bersyukur Indonesia menjadi salah satu negara yang telah menyelenggarakan vaksinasi. Capaian 1 juta nakes ini tentu bukan kerja mudah, hanya bisa terlaksana berkat kerja keras banyak pihak dan dukungan dari para nakes dan seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Vaksinasi untuk nakes dimulai dengan ditandainya penyuntikan vaksin kepada perwakilan nakes di Istana pada 13 Januari, dilanjutkan keesokan harinya dengan vaksinasi kepada Wamenkes di RSCM. Untuk mengakselerasi pelaksanaan, Kemenkes menggelar vaksinasi massal yang dilakukan di sejumlah kota pada kurun waktu 27 Januari-5 Februari 2021. Tak hanya itu, inovasi registrasi juga dilakukan untuk memudahkan para nakes yang akan melakukan vaksinasi.

Seluruh vaksin yang diberikan kepada para nakes ini menggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang kedatangan pengirimannya dilakukan secara bertahap sejak Desember 2020. Total hingga saat ini, Indonesia telah menerima tiga juta dosis vaksin dan 25 juta vaksin bulk.

Sebelum program vaksinasi dimulai, vaksin Covid-19 telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta status Halal dan Suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 11 Januari 2021.

Arya Sinulingga, Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), juga mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menyelenggarakan program vaksinasi dan mampu mencapai angka satu juta dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Arya turut menyatakan apresiasinya kepada para nakes atas dukungan dan partisipasinya pada program ini.

"Semoga dengan adanya vaksinasi ini, para nakes menjadi lebih terlindungi saat menunaikan tugas, mengingat mereka termasuk pihak yang paling rawan terpapar. Mereka adalah garda terdepan dalam pertempuran melawan pandemi ini," ungkap Arya.

Arya menambahkan bahwa vaksinasi Covid-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah ini bertujuan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Ketika herd immunity terhadap Covid-19 telah terbentuk, anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin Covid-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya bisa ikut terlindungi.

Tak lupa Arya Kembali mengingatkan untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) juga tetap harus dilakukan secara ketat.

"Karenanya, mari kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. Baik yang sudah maupun belum divaksin, protokol kesehatan ini akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan Covid-19. Jangan sampai kita lengah, tetap disiplin dalam usaha kita bersama untuk menangani pandemi Covid-19," pesan Arya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: