Kewarganegaraan Pengantin Wanita ISIS Dicabut Australia, PM Selandia Baru Bereaksi Keras
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern marah dan mengecam Australia karena membatalkan kewarganegaraan ganda “pengantin” perempuan ISIS yang tertangkap melarikan diri dari Suriah.
Ardern menuduh Australia melalaikan tanggung jawabnya. Ini membuat Ardern kesal karena harus memikul tanggung jawab terkait dengan pengantin perempuan bernama Suhayra Aden, 26 dan kedua anaknya, terlepas dari kenyataan jika dia tidak tinggal di Selandia Baru sejak dia berusia enam tahun.
Baca Juga: Muncul 3 Kasus Baru Covid-19, PM Selandia Baru Langsung Lockdown Auckland
"Dia telah tinggal di Australia sejak saat itu, keluarganya di Australia dan berangkat ke Suriah dari Australia dengan paspor Australia," katanya.
"Datang ke Selandia Baru, mereka tidak memiliki keluarga dekat, tidak akan menjadi kepentingan terbaik mereka,” terangnya.
"Saya tidak pernah percaya bahwa tanggapan yang tepat adalah dengan berlomba untuk mencabut kewarganegaraan orang ... Kami akan angkat tangan ketika kami perlu memiliki situasi, kami mengharapkan hal yang sama dari Australia," katanya.
"Mereka tidak bertindak dengan itikad baik,” tegasnya.
Koresponden AAP di Selandia Baru Ben McKay mengutip seorang veteran galeri pers di Selandia Baru mengatakan dirinya tidak pernah melihat Ardern sangat marah seperti ini.
Ardern mengatakan dia telah 'berulang kali' mengatakan kepada pihak berwenang Australia bahwa wanita itu memiliki keluarga di Australia dan harus kembali ke sana.
"Setiap orang yang berpikiran adil akan menganggap orang ini orang Australia dan itu juga pandangan saya,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: