Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asosiasi: Insurtech Bisa Dorong Penetrasi Asuransi di Indonesia, Asal..

Asosiasi: Insurtech Bisa Dorong Penetrasi Asuransi di Indonesia, Asal.. Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Budi Tampubolon mengatakan bahwa perusahaan insurance technology atau insurtech mampu berperan dalam peningkatan penetrasi asurasi di Indonesia.

Namun, ia mengatakan bahwa Otorisasi Jasa Keuangan harus terlebih dahulu merampungkan aturan perihal operasi insurtech. Terlebih untuk menjaga kerahasiaan data nasabah.

Baca Juga: Dahsyat, Di Tengah Covid-19 Penjualan Insurtech Ini Melonjak Tiga Kali Lipat

"Insurtech dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan penetrasi asuransi jiwa, namun  akan  lebih  baik  jika  aturan  insurtech  dari  OJK  segera  diselesaikan  serta  tidak  ada  isu  kepastian keamanan rahasia data nasabah," ujar Budi ketika dihubungi redaksi Warta Ekonomi, Kamis (18/2/2021).

Budi juga mengatakan bahwa dengan langkah OJK yang sedang merampungkan aturan perihal insurtech, asosiasi melihat adanya peningkatan pembelian produk asuransi melalui insurtech.

"Mengetahui  Otoritas  Jasa  Keuangan  (OJK)  hingga  kini  tengah  membuat  aturan  terkait  insurtech, kami  berpandangan memang  terdapat  peningkatan  dalam pembelian  produk  asuransi melalui platform insurtech," lanjut Budi.

Meski demikian, menurut Budi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang asuransi karena pandemi, penggunaan produk asuransi pun tetap bergantung pada karakter dari per individu.

"Dengan  demikian,  ada  konsumen  yang  memilih  menggunakan  insurtech  dan  ada  konsumen  yang  memilih  untuk  berasuransi  dengan  saluran  konvensional," katanya.

AAJI mencatat adanya penurunan jumlah polis dan tertanggung pada kuartal ketiga 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah polis di kuartal ketiga 2020 sebanyak 16.683.808 yang turun sebanyak 6,6% dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Total tertanggung sendiri mengalami penurunan dari 67,87 juta orang pada kuartal ketiga 2019 menjadi 60,32 juta orang pada kuartal yang sama di 2020. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: