Dua Orang Demonstran Myanmar Tewas Setelah Ditembaki Polisi
Seorang pengunjuk rasa, wanita muda meninggal pada Jumat setelah ditembak di kepala pekan lalu ketika polisi membubarkan protes di ibu kota, Naypyitaw. Ini menjadi kematian pertama di antara para demonstran anti-kudeta.
Militer mengatakan seorang polisi tewas karena luka-luka yang dideritanya.
Pada Sabtu (20/2), kaum muda di kota utama Yangon membawa karangan bunga dan meletakkan bunga pada upacara peringatan untuk mengenang wanita demonstran yang meninggal bernama Mya Thwate Thwate Khaing itu. Sementara upacara serupa berlangsung di Naypyitaw.
“Kesedihan dari kematiannya adalah satu hal, tetapi kami juga memiliki keberanian untuk melanjutkan demi dia,” tegas mahasiswa pengunjuk rasa Khin Maw Maw Oo di Naypyitaw.
Para demonstran menuntut pemulihan pemerintahan terpilih, pembebasan Suu Kyi dan tokoh lainnya serta penghapusan konstitusi 2008, yang dibuat dalam pengawasan militer yang memberi tentara peran utama dalam politik.
Tentara merebut kembali kekuasaan setelah menuduh kecurangan dalam pemilu 8 November yang dimenangkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang dipimpin Suu Kyi. Militer kemudian menahan Suu Kyi dan para tokoh lainnya. Komisi pemilu telah menepis keluhan kecurangan pemilu tersebut.
Suu Kyi menghadapi tuduhan melanggar Undang-undang Penanggulangan Bencana Alam serta mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal.
Kehadirannya di pengadilan berikutnya pada 1 Maret.
Kudeta itu mendapat kecaman dari berbagai negara, terutama dari Barat. Sejumlah negara telah menerapkan sanksi pada junta militer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: