Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bakal Bangun Gudang Penyimpanan di Hungaria

Indonesia Bakal Bangun Gudang Penyimpanan di Hungaria Kredit Foto: Humas Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia akan membangun gudang gudang penyimpanan dan pusat distribusi (stockpile) produk Indonesia di Hungaria. Stockpile tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, sehingga dapat mendorong ekspor Indonesia ke Hungaria dan wilayah Eropa Tengah dan Timur.

Rencana pembangunan stockpile tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat bertemu Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Péter Szijjarto, pada Selasa (16/2/2021) di Kantor Kementrian Perdagangan Jakarta.

Baca Juga: Indonesia-Hungaria Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

“Menteri Szijjarto menyambut baik rencana tersebut dan siap membantu realisasinya. Saya akan minta perwakilan Indonesia di Budapest untuk menindaklanjutinya,” kata Lutfi.

Selain pendirian stockpile, kedua menteri juga berdiskusi tentang sejumlah upaya meningkatkan perdagangan bilateral, termasuk juga penjajakan kerja sama imbal dagang dan perundingan perjanjian kerja sama Indonesia-EU CEPA.

“Hungaria merupakan salah satu negara mitra nontradisional yang potensial di Eropa dan dapat menjadi hub ke wilayah Eropa Tengah dan Timur. Produk santan kita saat ini menjadi market leader di sana, saya yakin kita dapat mendorong berbagai produk unggulan lainnya seperti CPO, perhiasan, mi instan, dan suku cadang otomotif. Saya optimis hubungan perdagangan bilateral dapat ditingkatkan dengan beberapa kerja sama yang kami diskusikan tadi,” tegas Lutfi.

Berdasarkan data, tahun 2020, nilai total perdagangan Indonesia-Hungaria mencapai US$ 212,7 juta dengan tren peningkatan 15,62% dalam periode 2016—2020. Nilai ekspor dan impor Indonesia ke Hungaria masing-masing tercatat sebesar US$81,5 juta dan US$ 131,2 juta. Sementara itu, nilai investasi Hungaria di Indonesia pada 2020 tercatat senilai US$ 1,5 juta

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: