Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Pembangkangan Sipil, Rakyat Myanmar Mulai Lakukan Pemogokan Massal

Menuju Pembangkangan Sipil, Rakyat Myanmar Mulai Lakukan Pemogokan Massal Kredit Foto: CNN
Warta Ekonomi, Yangon -

Myanmar memulai pemogokan massal secara nasional pada Senin (22/2/2021). Hal ini sebagai tindakan lebih berani untuk memprotes kudeta militer dan penangkapan tokoh-tokoh politik nasional.

Meskipun ada jam malam, blokade jalan, dan lebih  banyak penangkapan oleh polisi, para pengunjuk rasa menyerukan mogok massal dalam menghadapi ancaman militer itu.

Baca Juga: Gak Bikin Ciut, Nyali Demonstran Myanmar Justru Berapi-api Usai Rekannya Didor Polisi karena...

Para pengunjuk rasa merencanakan pemogokan nasional untuk menutup semua kecuali layanan penting pada hari protes terbesar sejak para jenderal merebut kekuasaan tiga minggu lalu.

Media lokal mengatakan swalayan terbesar di negara itu, City Mart akan tutup bersama dengan swalayan swasta lainnya. Sementara jutaan orang dapat melakukan apa yang disebut revolusi "Lima Dua".

Militer melakukan lebih banyak penangkapan pada Minggu (21/2/2021) malam. Aktor populer Lu Min dibawa militer dari rumahnya setelah mengunggah video yang mengutuk kudeta tersebut. Istrinya menyiarkan langsung kejadian tersebut di media sosial.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan 640 orang kini telah ditangkap sejak kudeta dimulai. Sementara 594 orang masih ditahan. Myint Oo, seorang anggota parlemen, juga termasuk di antara mereka yang ditahan pada Minggu malam.

Internet juga dimatikan untuk malam kedelapan. Pemantau pemadaman dan gangguan layanan internet, NetBlocks mengatakan jaringan turun menjadi 13 persen dari level biasanya pada Senin (22/2/2021) pukul 01.00 pagi.

Dua pengunjuk rasa telah menjadi korban meninggal dalam aksi unjuk rasa paling berbeda di Myanmar. Satu pengunjuk rasa tewas pada Jumat (19/2/2021).

Sementara ribuan orang kemudian berkumpul di ibu kota Naypyidaw pada Sabtu (20/2/2021) untuk pemakaman pengunjuk rasa bernama Mya Thwate Thwate Khaing (20 tahun) yang ditembak di kepala pada protes di ibu kota pada 9 Februari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: