Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Ekonomi dan Ketahanan Pangan di Tengah COVID-19, Tim KKN UNS Pakai Jurus Ini

Dukung Ekonomi dan Ketahanan Pangan di Tengah COVID-19, Tim KKN UNS Pakai Jurus Ini Kredit Foto: KKN UNS Kelompok 9
Warta Ekonomi, Bogor -

Selain mengganggu sektor kesehatan, COVID-19 juga berdampak besar terhadap sektor ekonomi; termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan 2,8 juta pekerja yang terdampak COVID-19 menurut Kementerian Ketenagakerjaan.

Berdasarkan survei Asian Development Bank per September 2020, 48,6% UMKM tutup akibat COVID-19. Permintaan terhadap produk/jasa UMKM menurun 30,5% yang akhirnya menyebabkan PHK dan menurunnya pendapatan.

Namun, data Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor justru menunjukkan ada peningkatan UMKM di Kabupaten Bogor selama pandemi COVID-19. “Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, terdapat kenaikan tren UMKM di Kabupaten Bogor selama COVID-19,” ujar Wakil Ketua Kelompok 9 Unit Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret (KKN UNS) Surakarta, Muhammad Diha Maulana.

Baca Juga: Dukung Ekonomi Desa, Unit KKN UNS Gelar Pelatihan Pewarnaan Kain dengan Metode Ini!

Baca Juga: Tekuni Bisnis Ikan Hias, Mahasiswa UNS Solo Ini Raup Puluhan Juta

Kondisi itu mendorong Kelompok 9 Unit KKN UNS menggelar webinar “UMKM Go Digital” dengan 3 topik: Foto Produk bagi Penjualan Daring UMKM, Sosialisasi QRIS, dan Pengenalan Pemasaran Digital, Sabtu (6/2/2021). Ada puluhan peserta dari berbagai daerah yang mengikuti kegiatan itu, dari Kabupaten Bogor, Bekasi, DKI Jakarta, Bandung, Sukabumi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Semarang, Surabaya, Indramayu, Bojonegoro, Kediri, Kudus, Kendari, Bengkulu, hingga Pontianak.

“Secara ekonomi, sektor UMKM ini punya kontribusi besar dalam serapan tenaga kerja, sekitar 97%. Perlu menjadi perhatian juga bahwa karena perekonomian kita berdasarkan konsumsi, maka 60% penerimaan PDB itu berasal dari sumbangsih sektor UMKM,” ujar mahasiswa Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS itu.

Selain itu, pandemi juga mengakibatkan PSBB yang memukul sektor ketahanan pangan. Untuk mengatasinya, daerah urban seperti Kabupaten Bogor memerlukan teknik pertanian urban; salah satunya, budidaya ikan lele dan kangkung dalam ember (budikdamber). Karena itu, Kelompok 9 Unit KKN UNS juga menggelar kegiatan Budikdamber di Kelurahan Ciriung, Kabupaten Bogor; tepatnya di RW 9, RW 13, dan RW 14. 

Diha mengatakan, “Selain mudah, teknik itu juga murah dan waktu panen relatif cepat, sangat cocok di daerah urban yang padat akan permukiman penduduk yang mayoritas pekerjaannya karyawan sehingga waktunya sedikit.”

Sebanyak 400 ekor lele dan 9 bungkus kangkung telah mereka bagikan kepada warga dan sedang dalam proses budidaya hingga saat ini. Nantinya, para warga berhak memanfaatkan hasil budidaya tersebut. 

“Kegiatan budikdamber ini sebagai kulkas hidup, membantu memenuhi protein dari ikan karena tinggal ambil. Rencana ke depan, harapannya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tentunya setelah saya pensiun dari bekerja di pabrik,” ujar perwakilan RW 14 Kelurahan Ciriung, Pitoyo.

KKN UNS di era COVID-19 sendiri berlangsung sejak 12 Januari hingga 25 Februari 2021 dengan jumlah peserta 1.444 mahasiswa dari 11 fakultas di UNS dan melibatkan 70 Dosen Pembimbing Lapangan. Kali ini, pelaksanaan berlangsung serentak di 17 provinsi, terdiri dari 6 provinsi dan 106 kabupaten di Pulau Jawa serta 11 provinsi dan 24 kabupaten di luar Pulau Jawa.

Penulis: Tanayastri Dini Isna (Universitas Sebelas Maret)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: