Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menengok Jejak Perpustakaan Islam Abad ke-8, Ubah Dunia dengan Ilmu Matematika Modern

Menengok Jejak Perpustakaan Islam Abad ke-8, Ubah Dunia dengan Ilmu Matematika Modern House of Wisdom, Bayt al-Hikmah. | Kredit Foto: Mvslim.com

Jadi dua orang yang terpisah selama hampir empat abad dihubungkan oleh perpustakaan kuno ini: ahli matematika yang paling tersohor di Abad Pertengahan ini berdiri di atas pemikiran Al-Khwarizmi, yang terobosannya dirumuskan di sebuah institusi yang menjadi simbol zaman keemasan Islam.

Mungkin karena sedikit yang diketahui tentang Rumah Kebijaksanaan, para sejarawan sesekali tergoda untuk membesar-besarkan ruang lingkup dan tujuan dari akademi ini.

abbasid_house_05.jpg?resize=710%2C404

Mereka memberikan sebuah status mistis yang sedikit banyak bertentangan dengan catatan sejarah yang tersisa bagi kita.

"Sejumlah orang berpendapat bahwa Rumah Kebijaksanaan tidak sehebat seperti dipandang banyak orang," kata Al-Khalili.

"Tapi hubungannya dengan orang-orang seperti Al-Khwarizmi-dengan hasil karyanya di bidang matematika, astronomi dan geografi merupakan bukti yang kuat bagi saya bahwa Rumah Kebijaksanaan lebih dekat dengan akademi sejati, bukan hanya tempat penyimpanan buku-buku terjemahan,” urainya.

Para pelajar dan penerjemah di perpustakaan juga berupaya keras untuk memastikan karya mereka bisa diakses oleh publik.

"Keberadaan Rumah Kebijaksanaan sangat penting karena melalui terjemahan di sana - para pelajar Arab menerjemahkan gagasan dari Yunani ke dalam bahasa sehari-hari - terbentuk dasar pemahaman matematika kita," kata June Barrow-Green, profesor sejarah matematika dari Open University di Inggris.

Istana perpustakaan ini adalah jendela bagi gagasan-gagasan numerik masa lalu, sekaligus sebuah situs inovasi ilmu pengetahuan.

Jauh sebelum sistem desimal yang saat ini dipakai, jauh sebelum sistem bilangan biner yang memprogram komputer kita, dan jauh sebelum angka Romawi, serta sebelum sistem yang digunakan oleh Mesopotamia kuno, manusia menggunakan sistem penghitungan awal dengan cara pencatatan.

Ketika kita menilai hal-hal ini tak dapat dibayangkan atau terlalu kuno, representasi angka yang berbeda sebetulnya mengajarkan struktur, hubungan, dan sejarah serta konteks budaya dari kemunculannya yang berharga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: