Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fisikawan dan Filsuf Bilang Konsep Waktu Mungkin Tidak Ada, Tapi Itu Tak Masalah!

Fisikawan dan Filsuf Bilang Konsep Waktu Mungkin Tidak Ada, Tapi Itu Tak Masalah! Kredit Foto: Unsplash/Morgan Housel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apakah waktu ada? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin tampak jelas: tentu saja! Lihat saja kalender atau jam.

Tetapi perkembangan dalam fisika menunjukkan bahwa tidak adanya waktu adalah kemungkinan yang terbuka, dan salah satu yang harus kita anggap serius.

Baca Juga: NASA: Komet Terbesar Bergerak Menuju Bumi

Bagaimana itu bisa terjadi, dan apa artinya? Dalam artikel yang tayang pada The Conversation, Kamis (14/4/2022) perlu sedikit waktu untuk menjelaskannya, tetapi jangan khawatir: bahkan jika waktu tidak ada, hidup kita akan berjalan seperti biasa.

Sebuah krisis dalam fisika

Fisika sedang krisis. Selama sekitar satu abad terakhir, kami telah menjelaskan alam semesta dengan dua teori fisika yang sangat sukses: relativitas umum dan mekanika kuantum.

Mekanika kuantum menjelaskan bagaimana segala sesuatu bekerja di dunia partikel dan interaksi partikel yang sangat kecil. Relativitas umum menggambarkan gambaran besar gravitasi dan bagaimana benda bergerak.

Kedua teori ini bekerja dengan sangat baik dengan caranya sendiri, tetapi keduanya dianggap bertentangan satu sama lain. Meskipun sifat pasti dari konflik tersebut kontroversial, para ilmuwan umumnya setuju bahwa kedua teori tersebut perlu diganti dengan teori baru yang lebih umum.

Fisikawan ingin menghasilkan teori "gravitasi kuantum" yang menggantikan relativitas umum dan mekanika kuantum, sambil menangkap kesuksesan luar biasa dari keduanya. Teori semacam itu akan menjelaskan bagaimana gambaran besar gravitasi bekerja pada skala mini partikel.

Waktu dalam gravitasi kuantum

Ternyata menghasilkan teori gravitasi kuantum sangat sulit.

Salah satu upaya untuk mengatasi konflik antara kedua teori tersebut adalah teori string. Teori string menggantikan partikel dengan string yang bergetar sebanyak 11 dimensi.

Namun, teori string menghadapi kesulitan lebih lanjut. Teori string menyediakan berbagai model yang menggambarkan alam semesta secara luas seperti milik kita, dan mereka tidak benar-benar membuat prediksi yang jelas yang dapat diuji dengan eksperimen untuk mengetahui model mana yang benar.

Pada 1980-an dan 1990-an, banyak fisikawan menjadi tidak puas dengan teori string dan muncul dengan berbagai pendekatan matematis baru untuk gravitasi kuantum.

Salah satu yang paling menonjol adalah gravitasi kuantum loop, yang mengusulkan bahwa struktur ruang dan waktu terbuat dari jaringan potongan diskrit yang sangat kecil, atau "loop".

Salah satu aspek yang luar biasa dari gravitasi kuantum loop adalah bahwa ia tampaknya menghilangkan waktu sepenuhnya.

Loop quantum gravity tidak sendirian dalam meniadakan waktu: sejumlah pendekatan lain juga tampaknya menghilangkan waktu sebagai aspek fundamental dari realitas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: