Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Revolusi 22222, Pecahnya Aksi Massa Paling Masif di Myanmar, Apa Maknanya?

Revolusi 22222, Pecahnya Aksi Massa Paling Masif di Myanmar, Apa Maknanya? Kredit Foto: AP Photo

Beberapa orang membuat penghormatan dengan tiga jari, simbol yang digunakan oleh para demonstran.

Mya Thwe Thwe Khaing yang merupakan seorang pekerja supermarket, luka-luka parah ketika polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa. Ia bertahan hidup selama 10 hari dengan bantuan alat medis, tetapi meninggal pada hari Jumat (19/2/2021)

Perempuan ini menjadi titik fokus para demonstran dan fotonya dibawa oleh demonstran yang menentang kudeta.

Peti matinya, yang berwarna hitam dan emas, dibawa melalui jalan-jalan di atas mobil jenazah, dan dikawal oleh ratusan sepeda motor.

Bagaimana perempuan itu bisa terluka?

Saat itu polisi menggunakan meriam air untuk melawan pengunjuk rasa di Nay Pyi Taw, yang menolak mundur.

Tembakan peringatan dilaporkan ditembakkan ke udara sebelum peluru karet ditembakkan ke kerumunan. Tetapi dokter kemudian mengatakan tampaknya ada peluru tajam yang mengenai pengunjuk rasa.

Menurut BBC Burma, yang berbicara dengan petugas medis yang tidak disebutkan namanya dari rumah sakit Nay Pyi Taw, seorang perempuan menderita cedera kepala yang serius dan seorang demonstran lainnya mengalami cedera dada.

Kelompok hak asasi manusia dan outlet berita lokal mengatakan perempuan itu ditembak di kepala saat ikut dalam aksi protes.

Menurut laporan Human Rights Watch, seorang dokter dari rumah sakit mengatakan perempuan itu memiliki "proyektil yang bersarang di kepalanya dan telah kehilangan fungsi otak yang signifikan".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: