Tahanan Korsel di Korut Dipaksa Bekerja dalam Tambang Selama Beberapa Generasi
Korea Utara (Korut) menggunakan tahanan perang Korea Selatan (Korsel) dan keturunannya selama beberapa generasi sebagai budak di jaringan tambang batubara. Demikian laporan yang dirilis oleh kelompok hak asasi manusia.
Puluhan ribu tahanan perang Korel tidak pernah dikembalikan oleh Pyongyang setelah perang Korea 1950-53.
Baca Juga: 3 Pemuda Korut Bobol Cryptocurrency Rp1,3 Miliar, AS Siap Bawa ke Meja Hijau
"Sebaliknya, mereka ditugaskan untuk bekerja keras di tambang batubara dalam kondisi seperti budak, dengan anak-anak dan cucu-cucu mereka mewarisi nasib brutal," menurut aliansi warga negara untuk Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKHR) yang berbasis di Seoul, Korsel.
Korut menggunakan apa yang disebut sebagai "Songbun", sebuah sistem yang mengklasifikasikan warga negara sesuai dengan latar belakang sosial-politik mereka, dari setia yang menjadi "inti" hingga "netral" dan "bermusuhan".
"Songbun ini telah diturunkan kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka yang terikat dengan tenaga batubara, timah, seng, magnesit dan tambang lainnya," bunyi laporan itu.
"Mereka benar-benar dibatasi dari mengubah tempat tinggal, pekerjaan, atau mencapai pendidikan tinggi," sambung laporan itu seperti dikutip dari France24, Kamis (25/2/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: