Didukung lokasi yang strategis di Selat Malaka dan hinterland yang kaya sumber daya alam, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 memiliki fondasi yang kuat untuk menjadi gerbang utama Indonesia ke jaringan logistik global. Investasi, inovasi, dan kualitas layanan akan terus dioptimalkan untuk mengakselerasi kebangkitan perekonomian Indonesia.
"Tujuannya tentu saja kita mendukung program pemerintah untuk mendukung logistik Indonesia ini bisa lebih murah," kata Direktur Utama Pelindo 1, Dani Rusli Utama, dalam dikusi dengan Pemimpin Redaksi Nasional, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga: Semen Indonesia dan Pelindo I Sepakat Kerja Sama Bisnis, Apa Saja Ya?
Dani mengatakan, Pelindo 1 mengoptimalkan peluang yang ada dengan mengembangkan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) yang dipersiapkan sebagai Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub sebagai gerbang utama Indonesia ke jaringan logistik global.
Berada di tengah Selat Malaka, menurut Dani, sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia yang dilintasi 94.000 kapal per tahun dan didukung hinterland yang kaya sumber daya alam pertanian, perkebunan, dan pertambangan di sepanjang Pulau Sumatera, menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE sangat strategis sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global.
Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan dan Kawasan Industri. Pembangunan Kawasan Pelabuhan ditandai dengan telah beroperasinya Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) sejak 2019. Pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari peti kemas, curah cair, hingga kargo umum.
Adapun untuk kawasan industri akan dikembangkan di area seluas 3.400 ha dengan potensi segmen industri yang beragam, di antaranya, aluminium, palm oil, iron & steel, rubber, petrochemical, produk makanan, serta segmen industri lainnya yang sesuai dengan kebutuhan customer.
Kawasan ini juga akan diperkuat dengan tersedianya berbagai jaringan transportasi terpadu berupa jalan tol Trans-Sumatera dan kereta api. Kuala Tanjung PIE pun terhubung langsung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang merupakan pusat industri berbasis kelapa sawit utama di Sumatera bagian utara.
"Sebagai kompleks pelabuhan dan industri masa depan, Kuala Tanjung PIE akan terus berkembang dengan visi menjadi Indonesia’s Logistic and Supply Chain Global. Hingga saat ini, sudah ada beberapa perusahaan dan investor yang tertarik untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Makin banyak perusahaan dan investor yang menanamkan modalnya, tentunya akan mendukung akselerasi kebangkitan perekonomian Indonesia," kata Dani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum