Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri! Pedemo Anti-kudeta di Yangon Jadi Sasaran Amukan Pendukung Junta Militer

Ngeri! Pedemo Anti-kudeta di Yangon Jadi Sasaran Amukan Pendukung Junta Militer Pengunjuk rasa anti-kudeta mengangkat tangan mereka dengan tangan terkepal selama demonstrasi di dekat Stasiun Kereta Api Mandalay di Mandalay, Myanmar, Senin, 22 Februari 2021. Seruan untuk pemogokan umum Senin oleh para demonstran di Myanmar yang memprotes perebutan kekuasaan oleh militer telah dilakukan. dihadapi oleh junta yang berkuasa dengan ancaman terselubung untuk menggunakan kekuatan yang mematikan, meningkatkan kemungkinan bentrokan besar. | Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Yangon -

Para pendukung militer Myanmar, beberapa orang bersenjata pisau dan pentungan, yang lain menembakkan ketapel dan melempar batu, menyerang para penentang kudeta 1 Februari di Yangon pada Kamis (25/2/2021).

Protes menentang junta terus berlanjut di Yangon dan berbagai kota di Myanmar.

Baca Juga: Catat Baik-baik! Ini Poin-poin Penting dari Pertemuan Menlu Retno dari Myanmar

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi dan banyak pemimpin partainya.

Protes dan pemogokan telah berlangsung setiap hari selama sekitar tiga pekan.

Para mahasiswa awalnya hendak berunjuk rasa di pusat komersial Yangon pada Kamis. Tetapi sebelum banyak penentang kudeta berkumpul, sekitar 1.000 pendukung militer muncul untuk menggelar aksi tandingan di pusat kota.

“Beberapa orang itu mengancam para fotografer berita,” ungkap pekerja media dan saksi mata.

Bentrokan antara dua kubu pendukung dan penentang itu segera meningkat menjadi kekerasan yang lebih serius di beberapa bagian kota.

“Beberapa orang diserang dan dipukuli oleh sekelompok pria, beberapa orang bersenjata pisau, yang lainnya menembakkan ketapel dan melemparkan batu,” tutur saksi mata.

Setidaknya dua orang ditikam, seperti terlihat dalam rekaman video.

Dalam satu insiden, beberapa pria, salah satunya memegang pisau besar, menyerang seorang pria di luar hotel di pusat kota.

Petugas darurat membantu pria yang berlumuran darah itu setelah penyerangnya pergi tetapi kondisi korban tidak diketahui.

“Peristiwa hari ini menunjukkan siapa teroris itu. Mereka takut dengan tindakan rakyat untuk demokrasi," tegas aktivis Thin Zar Shun Lei Yi kepada Reuters.

"Kami akan melanjutkan protes damai kami melawan kediktatoran," ujar dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: