Ngeri! Pedemo Anti-kudeta di Yangon Jadi Sasaran Amukan Pendukung Junta Militer
“Saat senja turun, puluhan polisi anti huru hara menembakkan gas air mata di kota untuk membubarkan kerumunan yang berkumpul di kantor pemerintahan yang memprotes penunjukan pejabat lokal oleh junta,” ungkap seorang saksi mata dan video yang disiarkan langsung.
Kekerasan itu akan menambah kekhawatiran tentang kondisi Myanmar yang sebagian besar dilumpuhkan oleh protes dan kampanye pembangkangan sipil terhadap militer.
Sebelumnya, polisi memblokir gerbang kampus universitas utama Yangon, menghentikan ratusan mahasiswa yang keluar untuk berdemonstrasi.
Facebook mengatakan bahwa karena risiko yang terlihat dari "kekerasan mematikan" yang terlihat sejak kudeta, Facebook melarang militer Myanmar menggunakan platform Facebook dan Instagram-nya.
Juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menanggapi panggilan telepon yang meminta komentar.
Panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pihak berwenang menggunakan kekuatan minimal. Namun demikian tiga pengunjuk rasa dan satu polisi tewas dalam kekerasan.
Amerika Serikat (AS), Inggris, dan lainnya telah menyerukan pembebasan Suu Kyi dan pemulihan demokrasi serta telah memberlakukan sanksi terbatas yang ditujukan kepada anggota junta dan jaringan bisnisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: