Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri! Pedemo Anti-kudeta di Yangon Jadi Sasaran Amukan Pendukung Junta Militer

Ngeri! Pedemo Anti-kudeta di Yangon Jadi Sasaran Amukan Pendukung Junta Militer Pengunjuk rasa anti-kudeta mengangkat tangan mereka dengan tangan terkepal selama demonstrasi di dekat Stasiun Kereta Api Mandalay di Mandalay, Myanmar, Senin, 22 Februari 2021. Seruan untuk pemogokan umum Senin oleh para demonstran di Myanmar yang memprotes perebutan kekuasaan oleh militer telah dilakukan. dihadapi oleh junta yang berkuasa dengan ancaman terselubung untuk menggunakan kekuatan yang mematikan, meningkatkan kemungkinan bentrokan besar. | Kredit Foto: AP Photo

“Saat senja turun, puluhan polisi anti huru hara menembakkan gas air mata di kota untuk membubarkan kerumunan yang berkumpul di kantor pemerintahan yang memprotes penunjukan pejabat lokal oleh junta,” ungkap seorang saksi mata dan video yang disiarkan langsung.

Kekerasan itu akan menambah kekhawatiran tentang kondisi Myanmar yang sebagian besar dilumpuhkan oleh protes dan kampanye pembangkangan sipil terhadap militer.

Sebelumnya, polisi memblokir gerbang kampus universitas utama Yangon, menghentikan ratusan mahasiswa yang keluar untuk berdemonstrasi.

Facebook mengatakan bahwa karena risiko yang terlihat dari "kekerasan mematikan" yang terlihat sejak kudeta, Facebook melarang militer Myanmar menggunakan platform Facebook dan Instagram-nya.

Juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menanggapi panggilan telepon yang meminta komentar.

Panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pihak berwenang menggunakan kekuatan minimal. Namun demikian tiga pengunjuk rasa dan satu polisi tewas dalam kekerasan.

Amerika Serikat (AS), Inggris, dan lainnya telah menyerukan pembebasan Suu Kyi dan pemulihan demokrasi serta telah memberlakukan sanksi terbatas yang ditujukan kepada anggota junta dan jaringan bisnisnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: