Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Kritik Anies Baswedan, Zita Anjani Diceramahi Politikus Gerindra

Berani Kritik Anies Baswedan, Zita Anjani Diceramahi Politikus Gerindra Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, menjadi buah bibir pasca menyalahkan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengantisipasi banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Setelah berdebat dengan Wakil Ketua DPRD fraksi Gerindra, Muhammad Taufik, kini Zita diserang oleh kader Gerindra lainnya, Abdul Ghani.

Diketahui sebelumnya, pada beberapa waktu lalu sebuah program televisi nasional menayangkan sengketa banjir Ibu Kota dengan narasumber di antaranya Muhammad Taufik dan Zita Anjani. Keduanya merupakan Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta.

Baca Juga: Bosnya Mau Dikuliti Orang-Orang PSI, Eh Anak Buah Anies Malah Bilang Silakan, Asal..

Perdebatan terjadi, Zita sebagai ketua Pansus melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak bekerja dalam mengantisipasi banjir lantaran sungai belum dinormalisasi. Sementara, Taufik melihat dampak banjir yang lebih sedikit dibanding sebelumnya adalah bukti kinerja Gubernur Anies.

Kali ini, Abdul Ghani yang juga merupakan anggota Pansus Banjir menilai bahwa sengkarut banjir yang sudah menahun membelit Ibu Kota tidak bisa diselesaikan hanya dengan rekomendasi Pansus Banjir DPRD DKI. Terlebih, kajian Pansus tersebut bersumber dari studi banding di dua daerah yang ternyata juga belum berhasil mengatasi banjir, yaitu Surabaya dan Semarang.

"Kunjungan Pansus studi banding ke Surabaya dan Semarang itu salah sasaran. Karena, di dua daerah tersebut, bahkan sebelum kunjungan Pansus, juga sudah banjir kok," ungkap Ghani.

"Saya kan juga salah satu anggota Pansus Banjir, di sana sungai yang dinormalisasi juga tidak mampu menampung debit air dan melimpah ke jalan. Jadi, menurut saya, Pansus Banjir DPRD DKI salah sasaran. Meskipun studi banding ke sana juga sah-sah saja," sambungnya.

Karena itu, Ghani menyebut, kajian Pansus tidak relevan untuk menjawab persoalan banjir di kawasan metropolitan Jakarta.

"Kalau studi bandingnya cuma Surabaya dan Semarang, ya.. itu kan kota kecil. Beda dengan Jakarta, di sini ada 13 sungai. Saya kira Pansus terlalu cepat dan buru-buru sehingga tidak maksimal. Kemarin rekomendasi Bu Zita juga sudah saya kasih masukan," katanya.

"Jadi, kita tidak bisa hanya sekadar merekomendasikan, lalu menyalahkan Pak Anies, itu tidak mungkin. Karena sejak zamannya Pak Ali Sadikin, Pak Sutiyoso sampai sekarang tidak ada Gubernur yang bisa mengatasi banjir Jakarta," ucap Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) periode 2021-2026 itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: