Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap, ikut menyerang Moeldoko. "Sombong banget manusia ini, bilang 'jangan menekan saya' segala. Seolah-olah nantangin Pak SBY karena sebut namanya," ujarnya di Alun Twitternya, @YanHarahap.
Baca Juga: Kode Keras dari SBY untuk Moeldoko: Aku Lawanmu, Bukan Anakku..
Yan mengatakan, SBY punya dasar menyebut nama Moeldoko dalam rencana kudeta Partai Demokrat.
"Pandangin lagi foto-fotomu saat mencium tangan beliau, agar 'kesadaranmu' pulih," tukasnya.
Dia merujuk berbagai foto saat Moeldoko mencium tangan SBY yang memang akhir-akhir ini seliweran di medsos.
Bagaimana sikap Moeldoko? Mantan politisi Partai Demokrat yang juga orang dekat Moeldoko, Darmizal menyayangkan bila ada yang mengungkit karier Moeldoko di zaman SBY. Menurutnya, pengangkatan Moeldoko menjadi KSAD dan Panglima TNI tidak terlepas karena kapasitasnya.
"Terlalu naif kalau pengangkatan Pak Moeldoko diungkit-unkit. Dia terpilih tentu karena kapasitas dan kemampuannya dalam mendukung pemerintahan. Bukan karena diminta balas budi," kata Darmizal.
Darmizal heran bila Moeldoko harus balas budi. "Memangnya dulu (saat Moeldoko mau diangkat menjadi Panglima TNI) ada permintaan untuk balas budi?" katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo