Mantan Ketua MPR Amien Rais mengkritik keras kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait legalisasi minuman keras (miras) di beberapa provinsi tertentu lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021.
"Saya ucapkan selamat (atas terbitnya Perpres itu), tapi besok di akhirat Anda punya urusan berat dengan Sang Maha Pencipta. Maaf, saya agak kencang ini. Walaupun sekitar saya ini teduh, tapi saya harus bicara apa adanya," kata Amien Rais dalam kanal YouTube Amien Rais Official yang diunggah Minggu (28/2/2021).
Baca Juga: MUI Sebut Perpes Miras Lebih Pentingkan Kepentingan Pengusaha
Menurut Amien, Perpres itu membuka sebuah air bah yang akan menenggelamkan akhlak anak muda bangsa Indonesia, termasuk orang tua juga. Bahkan dengan terbitnya Perpres ini, Amien bercerita tentang gaya hidup anak muda di Amerika Serikat saat masih kuliah dulu.
"Ini yang masih saya ingat ketika saya masih di Amerika selama beberapa tahun itu, setiap Jumat sore itu mahasiswa kalau ketemu dosennya atau sama mahasiswa. Hari jumat saya mengatakan hey John Have A Nice Weekend, Soon To Much," ungkap Amien.
"Jadi, kepada si Jon mengatakan temannya nikmati weekend kamu dan jangan minum terlalu banyak, si Jon juga mengatakan, kamu juga ya jangan minum arak atau miras terlalu banyak," sambungnya.
Cerita itu, lanjut Amien, adalah gambaran bahwa di Amerika Serikat sebagai negara yang bebas tetap saling mengingatkan. Bahkan Amien menyebut, angka pembunuhan di Amerika Serikat adalah tertinggi di negara manapun juga.
"Karena mungkin ya itu sudah menenggak miras setiap weekend secara tanpa batas. Jadi, Pak Jokowi mungkin maksudnya kita (mengingatkan) seperti itu. Monggo, tapi tugas saya adalah mengingatkan siapa tahu didengar," tutur Amien.
Terakhir, Amien Rais juga berpesan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku ulama yang paham hukum Islam atau fiqih.
"Mohon para kiai dan para ulama, juga Pak Ma'ruf Amin, panjenengan bisa mengatakan kepada Pak Presiden ini keliru. Jadi tidak ada salahnya kalau kiai Ma'ruf Amin yang saya anggap tangguh dan paham sekali fiqih Islam di atas rata-rata semua ulama, tolong itu dihentikan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: