Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Lowe's, Raja Perkakas Rumah Asal AS yang Laba Tahunannya USD4,28 M

Kisah Perusahaan Raksasa: Lowe's, Raja Perkakas Rumah Asal AS yang Laba Tahunannya USD4,28 M Kredit Foto: Getty Images/Bruce Bennett
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lowe's Company Incorporated adalah konglomerat ritel Amerika Serikat (AS) yang berfokus memenuhi perbaikan rumah, bangunan, barang do-it-yourself (DIY) dan barang konsumen lainnya. Ia tercatat salah satu perusahaan raksasa peringkat ke-137 versi Fortune Global 500 tahun 2020. 

Konglomerat ini merupakan peritel perangkat keras terbesar kedua di AS di belakang Home Depot. Di belakangnya, atau urutan ketiga ada nama Menards. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: COFCO, BUMN Konglomerat Ekspor-Impor China Berharta USD72 Miliar

1946.png

Seperti dalam catatan Fortune, total pendapatan Lowe's tahun 2020 mencapai 72,14 miliar dolar AS. Pendapatan ini naik 1,2 persen dari catatan keuangan perusahaan tahun sebelumnya. 

Lowe's juga sukses membukukan laba 4,28 miliar dolar, dengan rerata kenaikan fantastis di angka 85 persen. Sementara itu, catatan lain yang dimiliki perusahaan yakn aset senilai 39,47 miliar dolar, dan total ekuitas pemegang saham yang mencapai 1,97 miliar dolar. 

Dengan begitu, rasio keuntungan atau laba terhadap pendapatan mencapai 5,9 persen. Yang lain, rasio laba terhadap aset cukup tinggi mencapai 10,8 persen, dan yang terakhir sekitar 217 persen rasio laba terhadap ekuitas pemegang saham.

Lebih lanjut, berikut artikel ringkas yang diolah Warta Ekonomi, Selasa (2/3/2021) terkait perusahaan raksasa, Lowe's Company. 

Kisah perusahaan yang bermarkas di Mooresville, North Carolina ini dimulai tahun 1921 ketika Lucius Smith Lowe mendirikan North Wilkesboro Hardware di North Wilkesboro. Di masa-masa awal perusahaan Lowe berkembang, ia harus meninggalkannya karena wafat di tahun 1940. 

1921.png

Adik Lucius, Jim Lowe kemudian meneruskan perjalanan toko perkakas kakaknya itu. Untuk membantu jalannya bisnis, Jim mengajak menantu Lucius, Carl Buchan, untuk menjadi partnernya. 

Lebih lanjut di tahun 1943, Buchan mengambil alih 50 persen bisnis Lowe. Buchan dengan cepat menjual banyak inventaris toko. Dia kemudian mengatur ulang toko tersebut, yang menjadi penjual grosir perangkat keras dan perlengkapan bangunan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: