Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Kesadaran Warga Soal Pentingnya Cuci Tangan, Mahasiswa UNS Rakit ACUTSIN

Tingkatkan Kesadaran Warga Soal Pentingnya Cuci Tangan, Mahasiswa UNS Rakit ACUTSIN Kredit Foto: KKN UNS Kelompok 85
Warta Ekonomi, Wonogiri -

Kelompok 85 KKN UNS Periode Januari-Februari 2021 melaksanakan poin ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.

Tema besar Kelompok 85 angkat ialah “Supporting Pemahaman Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Warga di Era New Normal”. Sebagai upaya mewujudkan tujuan tema itu, Kelompok 85 mengusung program kerja utama perakitan ACUTSIN (Alat Cuci Tangan Sistem Injak) dan pembagian bibit buah cepat panen, sayur dan palawija.

Mahasiswa lah yang merakit, merancang, dan menyerahkan ACUTSIN kepada Kepala Desa Gunungsari dan Camat Kecamatan Jatisrono, hingga pendistribusian ke lokasi. Kepala Desa Gunungsari, Sudiyono mengatakan, “Sembah nuwun, mugi apa yang sudah panjenengan semua berikan kepada masyarakat menjadikan sodakoh jariyah dan Allah akan membalasnya.”

Baca Juga: Dibayangi Risiko Boikot Cryptocurrency, Bank Kripto Ini Ambil Strategi Ini

Baca Juga: Waduh, Negara Ini Akan Tutup Penambangan Kripto pada Bulan ....

Harapannya, ACUTSIN mampu meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya cuci tangan guna menekan penularan Covid-19. Sistem injak mampu meminimalisasi kontak antara tangan dengan keran yang berpotensi menjadi medium penularan virus, mengingat alat cuci tangan merupakan fasilitas umum yang banyak orang gunakan.

Camat Kecamatan Jatisrono, Suradi yang hadir pada saat penyerahan ACUTSIN turut mengapresiasi hasil kerja mahasiswa KKN UNS yang telah berhasil membuat ACUTSIN (Alat Cuci Tangan Sistem Injak) untuk Warga Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono. “Terima kasih atas pemberian alat cuci tangan injaknya, semoga sukses mahasiswa KKN UNS” ungkapnya (24/2/2021). 

Selanjutnya, pemberian bibit buah cepat panen, sayur dan palawija merupakan upaya ketahanan pangan lestari sekaligus menjaga stabilitas perokonomian warga yang terimbas pandemi.

Apalagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri, Desa Gunungsari memiliki luas lahan pertegalan 133,04 Ha. Bermodalkan lahan tegal yang sangat luas, harapannya warga dapat menanam bahan pangan guna keperluan konsumsi sehari-hari dan juga menjaga perekonomian dengan cara menjual hasil panen.

Penulis: Kelompok 85 KKN Universitas Sebelas Maret

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: