Jumat (5/3) menjadi hari bersejarah bagi Partai Demokrat. Pada hari itu muncul gerakan untuk mendongkel Ketum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lewat Kongres Luar Biasa.
KLB yang berlangsung di Sumatra Utara mendudukkan Moeldoko, eks panglima TNI yang kini menjabat kepala Kantor Staf Presiden Joko Widodo, menjadi ketum DPP Partai Demokrat versi KLB.
Pada hari itu, Agus Yudhoyono dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sontak menggelar jumpa pers. Agus menggelar jumpers Jumat sore di markas baru Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, tak jauh dari kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, yang pernah diserang massa pada 1996. Sementara SBY, selaku ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, menggelar jumpers di kediamannya di Cikeas, Kabupaten Bogor, pada Jumat malam.
Baca Juga: Penggagas KLB Pede Moeldoko Mampu Benahi Partai Demokrat
Di dua kesempatan pidato itu, anak dan ayah tersebut menyinggung Moeldoko secara terang-terangan sebagai yang berperan di KLB. Dalam naskah pidato yang dibagikan pada pers tercatat AHY dan SBY menyebut Moeldoko berkali-kali.
Pidato AHY sebanyak enam halaman berjudul Rapatkan Barisan: Selamatkan Demokrat, Selamatkan Demokrasi. Di dalam pidatonya itu AHY menyebut Moeldoko sebanyak tujuh kali. Keseluruhan penyebutan menggandengkan kata Moeldoko dengan KSP, "KSP Moeldoko".
Seolah menegaskan dan mengaitkan jabatan Moeldoko sebagai kepala KSP yang berkantor di Istana Negara dengan langkah Moeldoko menggelar KLB dan menjadi ketum DPP Partai Demokrat versi KLB kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti