Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AHY Sindir Moeldoko: Mencintai Tak Harus Memiliki

AHY Sindir Moeldoko: Mencintai Tak Harus Memiliki Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kongres luar biasa (KLB) yang menetapkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum adalah ilegal dan tidak sah. Tak segan ia menyebut bahwa kubu Moeldoko sebagai pihak yang hanya ingin memiliki Partai Demokrat, tanpa punya rasa cinta.

"Katanya saudara Moeldoko itu mencintai Partai Demokrat, katanya ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki. Yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai, tapi ingin memiliki Partai Demokrat," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (7/3).

AHY pun menyindir senior, kader, hingga mantan kader yang tiba-tiba mencintai Partai Demokrat dan mengusung Moeldoko sebagai ketua umum versi mereka. Pihak yang disebutnya tak berjuang ketika partai berlambang bintang mercy itu tengah mengemban amanat dari masyarakat.

Baca Juga: Moeldoko Disahkan Jadi Ketum Demokrat, Pengamat Lantang: Negara Sakit

"Mereka mengatakan telah berkorban berjuang untuk Partai Demokrat, padahal kenyataannya ketika kita berjuang mereka ke mana saja. Mudah sekali keluar masuk partai, mudah sekali meninggalkan kita, ketika kita sedang naik mereka kembali seolah-olah mencintai Partai Demokrat," ujar AHY.

Menurutnya, lewat KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara, Moeldoko mempertontonkan etika politik yang salah dan tak memiliki sikap kesatria. Hal itu ditujukkan lewat dalih dan bantahan tak terlibat dalam gerakan pengambilalihan. Namun ia justru menerima pinangan menjadi ketua umum ilegal.

"Saya salut dengan saudara Moeldoko dan siapapun yang seolah-olah legitimate dalam KLB ilegal Deli Serdang tersebut, menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya. Kemudian menyuarakan bahwa merekalah yang memiliki otoritas sekarang. Saya tidak bisa masuk di akal sehat, tetapi itulah mereka," ujar AHY.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: