Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terciduk Amerika, Aset Miliarder Ukraina Ini Dibekukan Akibat Korupsi!

Terciduk Amerika, Aset Miliarder Ukraina Ini Dibekukan Akibat Korupsi! Kredit Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Aset tersebut disita, termasuk kepemilikan atas sebuah taman perkantoran di Dallas dan gedung PNC Plaza di Louisville. Semua aset tersebut diduga dibeli Kolomoisky lewat uang panas itu selama bertahun-tahun.

Sanksi ini pun berbuntut panjang. AS bahkan mendesak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk mereformasi bisnis di negara tersebut. Terutama dalam menangani masalah kroni bisnis yang menggurita.

Presiden Zelensky sendiri tak menampik adanya dugaan oligarki bisnis tersebut. Ia bahkan menyindir keberadaan para taipan di Ukraina yang mengeruk keuntungan dari monopoli pasar.

Untuk diketahui, Kolomoisky telah membangun gurita bisnis bertahun-tahun sejak tahun 1990an pasca runtuhnya Uni Soviet. Ia bahkan dikenal sangat dekat dengan Presiden Ukraina, Volodimyr Zelensky.

Lebih lanjut, Kolomoisky merupakan mantan pemilik bank pinjaman terbesar di Ukraina, PrivatBank yang didirikan sejak tahun 1990 bersama Hryhoriy Surkis dan Gennedy Boholyubov. Pada tahun 2016, pemerintah Ukraina memutuskan menasionalisasi bank tersebut.

Bersamaan dengan itu, ketiga pendiri raksasa bank tersebut diduga terlibat dalam aksi penggelapan dana bank sebesar USD5,5 miliar. Selang satu tahun kemudian, pemerintah Inggris pun membekukan aset Kolomoisky dan Boholyubov di Inggris senilai USD2,5 miliar.

Selain bank, Kolomoisky juga memiliki perusahaan energi. Empat dari sekian banyak perusahaan tambang batu bara adalah miliknya. Ia juga turut menghadapi kontroversi usai mengeruk untung dari konflik tajam antara Ukraina dan Rusia.

Kolomoisky juga mengendalikan sebagian besar saham di Synthesis Oil, Nafta Force, Record Systems dan Azonex. Lagi-lagi, Kolomoisky membuat geram publik Ukraina lantaran keempat produsen batu bara tersebut memperoleh untung USD11 juta setara Rp156 miliar dari hasil impor batu bara Rusia. Kolomoisky dianggap membuka dukungan terhadap bisnis musuh yang dapat merugikan negara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: