Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Prahara Demokrat, Ini Deretan Kudeta Partai Politik dari Zaman Orba Hingga Era Reformasi

Heboh Prahara Demokrat, Ini Deretan Kudeta Partai Politik dari Zaman Orba Hingga Era Reformasi Kredit Foto: Antara/Endi Ahmad

SI melaksanakan kongres keenamnya pada 6-10 Oktober 1921 untuk membahas pelarangan rangkap keanggotaan dalam tubuh partai. Hal ini dilakukan setelah mendapat desakan dari Abdul Muis dan Agus Salim, yang ingin membersihkan SI dari unsur-unsur komunis.

Sejak saat itu, SI pun terpecah menjadi dua pihak. SI Merah yang berpusat di Semarang dan SI Putih yang berpusat di Yogyakarta. SI Putih dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto dan SI Merah yang menganut paham Komunisme-Sosialisme dipimpin oleh Semaoen.

2.Partai Demokrasi Indonesia (PDI): Soerdjadi vs Megawati

Perpecahan dalam partai berlambang kepala banteng ini menjadi salah satu momen kelam dalam dunia politik Indonesia.

Kejadian ini bermula ketika terdapat 16 fungsionaris DPP PDI yang melaksanakan kongres untuk memisahkan diri dari Megawati Soekarnoputri. Proses pelaksanaan kongres yang bertempat di Medan ini, dipimpin langsung oleh Fatimah Achmad.

Megawati pun langsung melayangkan respon keras dengan memecat ke-16 fungsionaris itu. Pemecatan ini dilakukan karena mereka dianggap membelot dan melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDI.

Meski mendapat tentangan keras dari pihak partai, nyatanya kongres ini tetap berjalan dan disinyalir mendapat dukungan dari Soeharto. Dugaan ini mendapat dasar kuat setelah kongres pada 20-22 Juni 1996 ini dibuka oleh sambutan Menteri Dalam Negeri saat itu, Yogie S Memed.

Kongres itu berjalan lancar dan berujung pada penunjukan Wakil Ketua DPR/MPR Soerdjadi sebagai ketua umum baru PDI. Konflik ini akhirnya semakin memanas dan berujung maut.

3.Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): Gus Dur vs Cak Imin

Senada dengan Demokrat, PKB juga pernah mengalami kasus serupa menjelang Pemilu 2009.

Perpecahan ini bermula ketika alm Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB saat itu, mencopot Muhaimin Iskandar dari jabatannya sebagai ketum PKB.

Keputusan ini diambil Gus Dur setelah mencium manuver-manuver Cak Imin yang terkesan ingin membelot darinya.

Tak terima dicopot, Cak Imin menggugat balik Gus Dur ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Muktamar Luar Biasa (MLB) pun mulai ramai disuarakan untuk digelar oleh para anggotanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: