Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksin AstraZeneca Diserang Sana-Sini, Jawaban Australia Gokil Parah!

Vaksin AstraZeneca Diserang Sana-Sini, Jawaban Australia Gokil Parah! Kredit Foto: Reuters/Darren Staples

Pihak Italia mengatakan jatah yang dimaksudkan berbeda dengan yang dipakai di Austria.

Namun, Badan Regulator Kesehatan Eropa (EMA) tidak menemukan bukti hubungan antar keduanya.

"Saat ini tidak ada indikasi bahwa kondisi yang disebutkan disebabkan oleh vaksinasi, karena [efek samping ini] tidak masuk dalam daftar efek samping berhubungan dengan vaksin," kata EMA.

"Manfaat dari vaksin terukur masih lebih tinggi dari risiko buruknya, dan vaksin tetap bisa diteruskan sementara penyelidikan kasus penggumpalan darah tetap dilanjutkan."

'Tidak ada indikasi pembekuan darah karena vaksinasi'

EMA mengatakan sejauh ini 30 kasus "penggumpalan darah" dilaporkan dari sekitar lima juta warga Eropa yang sudah mendapatkan vaksin AstraZeneca.

Dalam pernyataannya, AstraZeneca mengatakan belum ditemukan bukti adanya peningkatan penggumpalan darah dari data yang sudah dikumpulkan dari 10 juta kasus.

Bahkan ketika mereka melihat data dari sisi umur, jenis kelamin, jatah produksi, atau negara yang menggunakan.

"Faktanya, jumlah kejadian seperti ini jauh lebih sedikit pada orang yang divaksinasi dari kejadiannya dalam populasi keseluruhan," bunyi pernyataannya.

Perusahaan tersebut mengatakan "tidak ada kejadian buruk yang serius terkait vaksin ini" pekan ini.

Mereka mengatakan telah menghubungi pihak otoritas Austria dan bersedia mendukung proses penyelidikan.

Norwegia, Islandia, Estonia, Lithuania, Luxembourg dan Latvia sudah menghentikan sementara program vaksinasi saat penyelidikan dilakukan.

Thailand mengatakan proses vaksinasi akan ditunda, termasuk bagi Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan anggota Kabinetnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: