Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Inkluasi Keuangan Masyarakat, BRI Canangkan Jadi Champion of Financial Inclusion

Tingkatkan Inkluasi Keuangan Masyarakat, BRI Canangkan Jadi Champion of Financial Inclusion Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melihat fakta bahwa hingga 2019 tingkat inklusi keuangan masyarakat di Indonesia baru mencapai 76,19%, pemerintah pun menargetkan peningkatan indeks inklusi keuangan masyarakat hingga 90% pada 2023-2024. Target ini tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Untuk mendukung realisasi target tersebut, BRI menetapkan visi untuk menjadi "The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion" di tahun 2025. Salah satu visi "Champion of Financial Inclusion" ini dimiliki BRI karena perusahaan memandang pentingnya peningkatan inklusi keuangan dilakukan agar kesejahteraan masyarakat terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat meningkat dalam hitungan tahun.

Baca Juga: Pendekatan Edukasi Jadi Pilihan BRI dalam Berdayakan UMKM di Indonesia

"Visi menjadi lembaga keuangan terdepan dalam mengimplementasikan inklusi keuangan dicanangkan pada akhir 2020 yang hal ini dilakukan saat pandemi Covid-19 berlangsung. Kami ingin menjadi The Most Valuable Banking Group in South-East Asia; yang tadinya Home to The Best Talent kami ganti menjadi Champion of Financial Inclusion. Ini tujuannya adalah bagaimana kami berkontribusi kepada negara," jelas Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Melalui visi baru ini, BRI sebagai grup berupaya menjadi institusi jasa keuangan yang menciptakan peningkatan serta perluasan nilai (value) bagi seluruh masyarakat. Penciptaan nilai ini bukan hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga memberikan kontribusi sosial terhadap lingkungan. BRI berkomitmen akan makin mengambil peran untuk menjadi bank yang fokus membantu serta menyalurkan fasilitas dan pembiayaan kepada pelaku UMKM.

Selama ini, BRI sudah dikenal sebagai bank yang fokus melayani segmen UMKM dan nasabah ultramikro. Untuk mewujudkan misi ini, BRI berencana membangun dan meningkatkan ekosistem, struktur, dan sistem pelayanan terhadap nasabahnya yang mayoritas UMKM. Selain itu, perseroan juga membangun pusat data UMKM untuk mempermudah pemberian layanan serta pemetaan potensi UMKM se-Indonesia.

"Itu adalah syarat dan prasyarat untuk mentransformasi UMKM ini, baik dari sisi UMKM-nya sendiri maupun dari sisi banknya, lembaga yang men-support UMKM. Supaya nanti, kami bisa sama-sama berjalan berdasarkan cara kerja baru yang berbasis teknologi dan digital. Itu semua butuh integrasi data," kata Sunarso melanjutkan.

Berdasarkan data hingga akhir 2020, portofolio kredit UMKM BRI telah mencapai 82,13 persen dari total pembiayaan yang disalurkan perusahaan. Upaya penyelamatan UMKM yang dilakukan BRI dan pemerintah di saat bersamaan terbukti positif. Hal itu dapat dilihat dari tumbuhnya penyaluran kredit mikro BRI hingga 14,18 persen secara tahunan per Desember 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: