Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Drama Perebutan Demokrat: Janji Yasonna hingga Nama Yusril

Drama Perebutan Demokrat: Janji Yasonna hingga Nama Yusril Kredit Foto: Instagram Yasonna Laoly

Yusril yang berpengalaman di bidang hukum tata negara tak merasa pencatutan namanya digunakan untuk menjatuhkan mental Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Masa nama saya bisa dipakai buat nakutin orang? Memangnya saya hantu," kelakar Yusril.

Baca Juga: Piye, Piye? Ditanya Soal Yusril, Demokrat Kubu Moeldoko Kok Gak Kompak?

Ketua Dewan Pembina Demokrat kubu Moeldoko, Marzuki Alie, juga membantah penunjukan Yusril sebagai pengacara kubunya. Ia sekaligus membantah keterlibatan pengacara kondang lain yang diisukan membela kubu Moeldoko.

"Enggak ada itu (penunjukan Yusril), Denny Kailimang juga enggak ada komunikasi sama sekali, dengan Petrus saya enggak tahu," kata Marzuki pada Republika, Rabu (17/3).

Marzuki menilai, isu penunjukan Yusril dan pengacara lain untuk membela kubu Moeldoko patut dipertanyakan kebenarannya. Ia sendiri mengaku tak tahu soal itu. "Kabar ini hanya hoaks belaka," ucap mantan ketua DPR itu.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat hasil KLB, Max Sopacua, justru memiliki pernyataan berbeda dari Marzuki Alie. Ia membenarkan penunjukan para pengacara kondang guna membela kubu Moeldoko sekaligus memperoleh legalitas di Kemenkumham.

"Benarlah, masa bohong sih," ucap Max saat diminta konfirmasi perihal penunjukan Yusril, Denny Kailimang, dan Petrus Bala membela kubu Moeldoko.

Namun, sayangnya Max menolak memberi respons lebih lanjut soal harapan dan tugas yang diberikan kepada para pengacara kondang itu. "Itu bagiannya orang hukum," ujar Max.

Kepala Bakomstra Partai Demokrat kubu AHY Herzaky Mahendra Putra enggan menyikapi isu pengacara kondang di kubu Demokrat Moeldoko. Menurutnya, empat pengacara yang diwacanakan tersebut juga belum dikonfirmasi bahwa mereka menjadi kuasa hukum Demokrat versi KLB.

"Baru Razman (Nasution) saja yang jelas setahu kami," ujar dia kepada Republika, Rabu (18/3).

Oleh sebab itu, pihaknya mengaku belum bisa mengomentari lebih jauh klaim kuasa hukum baru Demokrat versi KLB itu. Khususnya, ketika ada nama Yusril Ihza Mahendra yang disebut.

"Jadi kami belum ada komentar," tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: