Pengumuman! Korut Pastikan Pendekatan AS Hanya Trik-trik Murahan
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) Choe Son-hui mengakui bahwa belum lama ini Amerika Serikat (AS) mulai melakukan kontak dan diplomasi kepada Pyongyang. Choe menyebut upaya tersebut sebagai "trik murahan" dan Korut tidak akan menanggapi upaya diplomasi AS hingga Washington menarik sanksi.
Pernyataan Choe adalah penolakan resmi pertama atas pendekatan pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden. Pernyataan itu muncul ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersama Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengunjungi Korea Selatan, sebagai bagian dalam perjalanan luar negeri pertama.
Baca Juga: Awas, Rezim Kim Jong-un Diprediksi Siapkan Peluncuran Desain Baru ICBM
Choe mengatakan, AS melakukan upaya kontak dengan berbagai cara, mulai dari mengirim email dan pesan telepon bahkan melibatkan negara ketiga. Choe menyebut, upaya "trik murahan" AS dapat membangun opini publik.
"Apa yang telah terdengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila tentang 'ancaman dari Korea Utara' dan retorika tak berdasar tentang 'denuklirisasi lengkap'," kata Choe dilaporkan kantor berita negara KCNA.
Choe mengkritik AS karena melanjutkan latihan militer bersama Korea Selatan. Choe juga menyoroti sikap AS yang mempertahankan sanksi untuk menekan Pyongyang.
"Tidak ada dialog yang mungkin dilakukan sampai Amerika Serikat membatalkan kebijakan permusuhannya terhadap Korea Utara dan kedua belah pihak dapat bertukar kata atas dasar yang sama," ujar Choe.
Berbicara di Seoul pada Rabu (17/3/2021), Blinken menuduh Korut telah melakukan "pelanggaran sistemik dan meluas" terhadap rakyatnya sendiri. Blinken mengatakan, Amerika Serikat dan sekutunya berkomitmen untuk denuklirisasi Korut.
Di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, AS dan Korut telah melakukan pembicaraan terkait denuklirisasi.
Perundingan denuklirisasi antara AS dan Korut yang berlangsung di Hanoi, Vietnam pada Februari 2019 berakhir tanpa kesepakatan. Hal itu disebabkan karena kedua belah pihak mempertahankan posisinya tentang penerapan sanksi.
Pada Oktober 2019, AS dan Korut sempat melanjutkan pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea di Swedia.
Korut mengklaim negosiasi tersebut kembali berujung kegagalan. Utusan nuklir Korut Kim Myong-gil mengatakan bahwa negosiasi tersebut belum memenuhi harapan dan akhirnya terhenti kembali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto