Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penempatan Dana PEN di BPD Capai 16,45 Triliun

Penempatan Dana PEN di BPD Capai 16,45 Triliun Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah telah melakukan penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bank Pembangunan Daerah (BPD) secara total di tahun 2021 sebesar Rp16,45 triliun. Dana sebesar itu ditempatkan di 22 BPD dengan target leverage kredit hingga tiga kali, atau diperkirakan mencapai hampir Rp50 triliun. Sebagaimana dihimpun dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank Jabar Banten tercatat mendapatkan penempatan dana terbesar Rp2 triliun, Bank DKI sebesar Rp2 triliun dan juga ada Bank Kalsel yang mendapatkan penempatan dana sebesar Rp200 miliar. “(Penempatan dana PEN di BPD) Ini merupakan komitmen pemerintah untuk mengawal pemulihan ekonomi nasional. OJK berada dalam posisi memastikan bahwa penempatan dana itu benar-benar tersalurkan kepada sektor riil di lapangan,” ujar Staf ahli OJK, Ryan Kiryanto, dalam diskusi virtual bertajuk Dukung Program PEN melalui Penguatan Fungsi Intermediary BPD, yang disenggarakan Financial Editor Club di Jakarta, Kamis (18/3).

Bila dilihat dari data, menurut Ryan, BPD saat ini menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi daerah yang berada dalam zona hijau di sepanjang awal tahun ini. Sementara itu, Pengamat Ekonomidari CORE Indonesia, Piter Abdullah, dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa pemulihan ekonomi di daerah merupakan hal krusial karena turut membentuk perekonomian secara nasional. “BPD memiliki peran strategis, namun untuk memaksimalkan perannya, perlu ada dukungan dari pemegang saham yang utamanya adalah pemerintah daerah,” ujar Piter.

Masalahnya, Piter menjelaskan, seringkali para pemerintah daerah ini justru tanpa sadar kerap menjadi penghambat bagi BPD untuk dapat bergerak lebih ‘cepat’. Dengan share saham yang dimiliki, seringkali pemerintah daerah terkait justru mengajukan banyak permintaan yang malah menghambat kinerja BPD secara keseluruhan. “Masalah ini harus bisa diselesaikan oleh regulator agar kinerja BPD makin maju,” ujarnya.

Dalam paparannya pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary Bank DKI, Heri Djufraini, manyatakan bahwa pihaknya di sepanjang tahun 2020 lalu telah menyalurkan dana PEN sebesar Rp5,28 triliun. Dana tersebut setara dengan 122,79 persen atau jauh melebihi target yang dibebankan pada Bank DKI. “Melalui dana tersebut, kami turut mengambil peran dalam pembangunan ekonomi di DKI Jakarta. Kami berterimakasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Keuangan, karena telah dipercaya dalam program pemulihan ekonomi nasional ini,” ujar Heri. Senada dengan Heri, Kepala Divisi Kredit Bank Kalsel, Marthin Jonathan L, juga menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen tinggi untuk menyalurkan dana PEN sebagai kredit. Dari alokasi dana Rp200 miliar yang ditempatkan, Bank Kalsel menargetkan kredit dapat tersalur hingga Rp400 miliar. “Rinciannya sebesar Rp340 miliar melalui kredit konvensional dan Rp60 miliar lewat kredit syariah. Kami optimistis bahwa target tersebut dapat tercapai, karena dalam sebulan pertama saja sudah tersalur sekitar 10 persen,” tegas Marthin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: