Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisa Dicontoh! Ganjar Pranowo Paparkan Strategi Pembangunan Perpustakaan di Jawa Tengah

Bisa Dicontoh! Ganjar Pranowo Paparkan Strategi Pembangunan Perpustakaan di Jawa Tengah Kredit Foto: Perpustakaan Nasional

"Bosan berkegiatan di rumah, ayo ikut kursus online di Perpustakaan Provinsi Jateng. Meski selama pandemi ini kita mengaturnya lebih ketat," ajaknya.

Hasil dari segala upaya dalam mendukung kegemaran membaca dan meningkatkan indeks literasi masyarakat Jawa Tengah ini adalah Jawa Tengah meraih angka yang cukup signifikan, baik secara online maupun ofline yang terhitung pada Desember 2020, mencapai 2.935.761 orang.

Baca Juga: Jurus Jitu Banyuwangi Raih Prestasi, Ada di Buku Ini!

"Mengajak orang membaca itu butuh effort lebih ketimbang mengajak mereka untuk menonton. Jadi, walaupun indeksnya sedang, itu sudah cukup memuaskan," katanya.

Ganjar juga menyampaikan bahwa hasil pembangunan perpustakaan berdasarkan indeks pembangunan minat baca, yang diketahui secara Nasional pada Tahun 2020, masuk kategori "Sedang", yaitu 55,74 persen. Angka indeks minat baca Jawa Tengah pada tahun 2020 juga termasuk kategori "Sedang", yaitu 61,88 persen yang dikatakannya masih lebih tinggi dibanding indeks minat baca nasional.

Sementara, minat baca masyarakat Jawa Tengah berada pada angka 55,17 persen dengan tiga daerah paling dominan adalah Kab. Karanganyar (70,92 persen), Kota Surakarta (61,92 persen), dan Kabupaten Banjarnegara sebesar 61,83 persen.

Itu semua berasal dari 2.347.072 total jumlah koleksi buku di perpustakaan-perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dengan klasifikasi jumlah perpustakaan sesuai kategorinya. Jawa Tengah memiliki 4.664 perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah sebanyak 23.332 unit, perpustakaan khusus sebanyak 377, dan perpustakaan perguruan tinggi sebanyak 251 unit.

"Jumlah ini masih jauh dari cukup karena kita butuh minimal sekitar enam juta buku. Kita bisa berimajinasi dengan berkelana menggunakan buku. Dalam banyak sesi seminar, saya sering kasih buku," katanya.

"Dengan membaca dapat meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Minat baca yang tinggi bisa merangsang untuk menjadi pribadi-pribadi yang kritis," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: