Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tepis Isu Negatif Pekerja Sawit, GAPKI Luncurkan Panduan Praktis

Tepis Isu Negatif Pekerja Sawit, GAPKI Luncurkan Panduan Praktis Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri perkebunan kelapa sawit telah menjadi bagian penting bagi perekonomian nasional. Tidak hanya berkontribusi besar terhadap devisa negara, industri perkebunan kelapa sawit juga menjadi sumber pendapatan bagi sekitar 4,45 juta tenaga kerja langsung dan sekitar 12 juta pekerja tidak langsung. 

Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono mengatakan angka tenaga kerja yang cukup besar ini memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan aspek ketenagakerjaan.

Baca Juga: Penuhi Hak-Hak Perempuan di Sektor Sawit, Gapki akan Luncurkan Panduan Praktis

Peran industri sawit juga dapat dilihat saat Covid-19 mulai mewabah di Indonesia pada awal tahun 2020 lalu. Kendati sempat menumbangkan beberapa sektor industri akibat pandemi, industri perkebunan kelapa sawit tetap membukukan kinerja yang positif dengan kegiatan operasional yang cenderung normal.

Data Gapki mencatat, sepanjang tahun 2020, sumbangan sawit terhadap devisa negara telah mencapai US$22 miliar (atau sekitar Rp321 triliun). Di pasar global, sawit Indonesia juga memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati masyarakat. Namun dengan kedudukan sebagai produsen terbesar minyak nabati dunia, Indonesia kerapkali dituding melalui berbagai isu negatif oleh oknum atau negara lain dengan kepentingan tertentu. 

Kampanye antisawit yang terus bermunculan merupakan salah satu contoh isu persaingan dan perdagangan yang tidak pernah hilang. Belakangan, isu terkait eksploitasi tenaga kerja anak dan perempuan serta isu ketenagakerjaan lainnya di perkebunan kelapa sawit menjadi sorotan dari berbagai pihak.

“Inilah yang menjadi concern GAPKI dan sejak 3 tahun terakhir bekerjasama dengan serikat ILO dan CNV International melakukan pendekatan untuk meningkatkan kualitas kerja di sektor perkebunan sawit,” ujar Joko Supriyono dalam webinar “Peluncuran Panduan Praktis dan Dialog Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit” pada Selasa (23/3/2021). 

Gapki bersama pemangku kebijakan terkait lainnya terus berbenah diri untuk mewujudkan sistem kerja di lingkungan industri dan perkebunan sawit yang lebih ramah terhadap kelompok perempuan dan anak. Sehingga pemenuhan hak terhadap dua kelompok pekerja rentan tersebut bisa lebih baik.

Oleh karena itu, GAPKI dan CNV International meluncurkan buku sederhana yang berisikan panduan pengelolaan praktik sawit berkelanjutan dan perlindungan bagi pekerja perempuan. Buku ini diharapkan menjadi pedoman bagi pelaku usaha untuk memperbaiki tata kelola ketenagakerjaan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: