Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Negara Ini Mau Rilis Uang Digital Nasional, Ikuti Jejak China!

7 Negara Ini Mau Rilis Uang Digital Nasional, Ikuti Jejak China! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah negara di dunia mulai mengembangkan mata uang digital nasional (Central Bank Digital Currency/CBDC). Bahkan, sudah ada negara yang menguji coba CBDC sebagai alat pembayaran di sejumlah kota.

Salah satu yang paling terdepan ialah yuan digital, CBDC yang telah China kembangkan dalam beberapa waktu. China telah membagikan yuan digital kepada warga di beberapa kota; hasilnya, jutaan transaksi telah mereka proses.

Selain China, sejumlah negara lain juga tengah berupaya menciptakan mata uang digital nasional keluaran bank sentral masing-masing. Negara mana saja? Melansir berbagai sumber, Rabu (24/3/2021), berikut ini rinciannya!

Baca Juga: Di Tengah Isu Larangan Bitcoin dkk di India, Miliarder Ini Malah 100% Dukung Kripto

1. Swedia

Melansir situs resmi Bank Nasional Swedia (Sveriges Riksbank), negara ni memulai proyek pengembangan CBDC bernama e-krona (krona digital) sejak musim semi 2017. Lewat krona digital, masyarakat umum akan memperoleh akses uang tunai digital dengan negara sebagai penjamin.

Untuk saat ini, Bank Nasional Swedia hanya menawarkan uang digital kepada bank dan peserta RIX. Sementara uang digital yang bererdar di masyarakat merupakan terbitan pihak swasta.

Pihak Riksbank Swedia telah mengajukan proposal kepada parlemen setempat untuk meninjau kebutuhan terhadap krona digital bersama dengan ahli, pelaku pasar pembayaran, lembaga terkait, dan masyarakat umum.

2. Jepang

Bank Jepang (BOJ) berencana memulai uji kelayakan CBDC pada akhir 2021. Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda menekankan perlunya mempersiapkan potensi terbitnya yen digital; memungkinkan BOJ sejalan dengan bank sentral lain di dunia.

"Dari sudut pandang menjaga stabilitas dan efisiensi sistem pembayaran, penting untuk mempersiapkan penerbitan secara menyeluruh guna bisa menanggapi perubahan keadaan dengan cara yang tepat," ujar Haruhiko, dikutip dari Coingeek.

3. Rusia

Mengutip Coindesk, Rusia berniat memamerkan prototipe mata uang digital (rubel digital) pada akhir tahun ini, menurut Wakil Ketua Bank Sentral Rusia, Alexey Zabotkin. Proyek itu sendiri telah berlangsung sejak Oktober 2020.

"Tahun depan, berdasarkan prototipe dan setiap pengembangan tambahan yang diperlukan, kami akan mulai mengujinya," jelas Zabotkin.

Rubel digital sendiri sedang dalam tahap pengembangan desain, lalu akan menjalani uji coba atau uji kelayakan. Berdasarkan hasil pengujian, keputusan peluncuran akan Rusia tentukan tahun depan.

4. Inggris

Bank Inggris telah merilis peta jalan (roadmap) yang mengarah pada pengembangan pound sterling digital; prospek yang dapat membantu memulihkan ekonomi Inggris di tengah COVID-19, menurut Kepala Ekonom Bank Inggris, Andy Haldane.

5. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, Departemen Keuangan dan pejabat Fed secara terbuka membahas potensi dolar digital; sebab bank komersial telah mengadopsi blockchain, teknologi yang mendukung mata uang kripto--dengan bank-bank terkemuka seperti JPMorgan Chase yang menggunakannya sebagai alat pembayaran lintas batas.

6. Venezuela

Venezuela bahkan telah memiliki mata uang digital bernama Petro, guna mengatasi sanksi Amerika Serikat. Namun, mata uang itu belum mendapat pengakuan dari regulator.

7. Indonesia

Bank Indonesia sendiri telah mengungkapkan rencana penerbitan rupiah digital kelauran Bank Sentral pada Februari 2021. Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, saat ini BI sedang merumuskan CBDC.

Ia menambahkan, nantinya rupiah digital itu akan beredar melalui bank-bank dan platform teknologi finansial; baik secara wholesale maupun ritel (perorangan).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: