Turki "mengutuk keras" aksi brutal junta militer terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi di Myanmar. Junta"pamer otot" saat Hari Angkatan Bersenjata, kemarin, dengan menindak keras para demonstran.
"Kami mengutuk keras kekerasan yang berlebihan terhadap warga sipil di Myanmar ini," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (28/3/2021).
Baca Juga: Awas, Rusia Akui Tetap Akan Berkawan dengan Militer Myanmar
"Pada kesempatan ini, kami mengulangi seruan kami untuk mengakhiri tindakan terhadap penduduk sipil tanpa penundaan, pembebasan segera semua pemimpin terpilih, tokoh politik dan warga sipil yang telah ditahan, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk diambil untuk kembali ke demokrasi," sambungnya.
Menurut laporan media, kelompok relawan dan saksi pembunuhan, lebih dari 140 orang ditembak mati oleh pasukan keamanan, kemarin.
"Kami mengikuti dengan keprihatinan bahwa rezim militer di Myanmar semakin meningkatkan penggunaan kekuatan mematikan terhadap warga sipil, mengabaikan seruan komunitas internasional," ujarnya.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa Turki "sangat sedih" bahwa jumlah korban sipil tertinggi tercatat pada Hari Angkatan Bersenjata, sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pasukan keamanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: