Huawei Mau Perluas Layanan Pembayaran Seluler, Ini Strateginya!
Huawei mengantongi lisensi pembayaran seluler di China tak lama setelah membeli Shenzhen Xunlian Zhifu Network alias Xunlian Zhipay.
Pada 2014, Xunlian Zhipay menyabet lisensi menyediakan layanan pembayaran melalui web atau ponsel; lisensi itu berlaku hingga Juli 2024. 2 tahun setelah memperoleh izin, Shanghai Wo Rui Ou membeli Xunlian Zhipay seharga 58,4 juta dolar AS (sekitar Rp843,6 miliar).
Tahun ini, Huawei akhirnya membeli Xunlian Zhipay dari tangan Shanghai Wo Rui Ou. "Kami melakukan akuisisi ini dengan tujuan menawarkan jangkauan lebih luas bagi layanan tersebut," ujar Juru Bicara Huawei, dilansir dariĀ KrAsia, Senin (29/3/2021).
Baca Juga: Aktif di Youtube, The Onsu Family Bisa Raup Rp65 Juta Sekali Upload Video!
Huawei sendiri sudah menggeluti sektor pembayaran seluler bertahun-tahun dengan menggandeng layanan pembayaran seluler UnionPay, Yunshanfu.
Meski begitu, Huawei tetap harus punya izin. "Huawei perlu memiliki izin pembayaran karena perusahaan ingin menawarkan lebih banyak layanan keuangan lain," ujar Analis iResearch, Zhang Yu.
Aplikasi Huawei Pay memungkinkan pengguna ponsel Huawei membayar barang secara daring atau luring, serta membayar bus, tanpa koneksi internet. Sebab, layanan itu memanfaatkan teknologi NFC.
Huawei akan mempromosikan layanan pembayaran seluler di ekosistem sendiri. Zhang menambahkan, "Sehingga tak memengaruhi Alipay atau WeChat dalam jangka pendek."
Sebelum Huawei, perusahaan teknologi seperti JD.com, Didi Chuxing, Meituan, Pinduoduo, ByteDnce, dan kUaishou telah memperoleh lisensi pembayaran seluler.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: