Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deddy Sitorus Komisi VI DPR apresiasi Kerja Cepat Pertamina Atasi Kebakaran Tangki Balongan

Deddy Sitorus Komisi VI DPR apresiasi Kerja Cepat Pertamina Atasi Kebakaran Tangki Balongan Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus, mengapresiasi kerja cepat Pertamina mengatasi terbakarnya tangki penyimpanan BBM di Kilang Balongan, Indramayu pada hari Minggu malam (28/3).

"Saya melihat seluruh jajaran Pertamina di lapangan bekerja dengan sigap, bahkan jajaran Direksi yang dipimpin Direktur Utama langsung turun ke lokasi musibah hingga api berhasil dipadamkan. Ini sebuah langkah yang tepat, kita di DPR mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Direksi hingga ujung tombak di lapangan," kata Deddy melalui keterangan tertulisnya kepada media, Rabu (31/3/2021).

Menurut informasi dari internal Pertamina, insiden terbakarnya empat unit tangki penyimpanan BBM itu kemungkinan besar akibat petir dan bukan karena kelalaian atau sabotase. Tetapi begitu pun, mari kita tunggu hasil investigasi resmi tentang penyebab terjadinya musibah itu, ujar Deddy.

Yang jelas, kita bersyukur karena tidak ada korban jiwa dan seluruh warga ter-dampak dapat ditangani dengan baik oleh petugas di lapangan. Kita lihat bagaimana petugas di lapangan mampu melokalisir daerah itu dengan cepat sehingga kebakaran tidak merembet ke tepat lain atau menimbulkan korban yang fatal.

Lebih jauh, Deddy mengatakan bahwa sebenarnya tangki penyimpanan yang terbakar itu sudah cukup tua karena dibangun pada tahun 1993.

Akan tetapi menurut informasi yang diterima oleh pihaknya, Direktorat HSSE Pertamina selalu melakukan pemeriksaan rutin terhadap kelayakan sistem keamanan yang digunakan ke-empat tangki yang terbakar tersebut.

Sehingga sejauh ini bisa dipastikan bahwa tangki-tangki tersebut dalam keadaan layak dan aman digunakan serta mengikuti standar internasional yang baku, kata Deddy.

Begitu pun, pihaknya meminta agar Pertamina dan pihak berwenang melakukan investigasi serta pemeriksaan yang menyeluruh terhadap sebab musabab kebakaran tersebut.

Kita harus belajar dari setiap musibah yang terjadi serta memastikan Pertamina melakukan langkah-langkah untuk mencegah kejadian yang sama di masa depan.

Kebakaran tangki penyimpanan BBM bukanlah hal yang aneh karena sifatnya yang rentan sehingga membutuhkan perangkat dan prosedur pengamanan ekstra serta berkelanjutan.

Kebakaran Tangki T-301 di Balongan ini bukanlah yang pertama dan bukan pula yang terbesar, sebelumnya pernah terjadi jaman Pertamina dipimpin Bu Karen, ungkap Deddy.

Kita juga harus bersyukur sebab saat musibah terjadi tidak disertai angin kencang yang menyulitkan upaya pemadaman, sehingga operasi pemadaman api bisa berjalan dengan baik.

Sekeliling lokasi tangki penyimpanan juga telah dikelilingi dengan dinding pemisah (bundwall) setinggi 1,8 meter sehingga api tidak menjalar keluar dari perimeter yang ditetapkan.

Terkait dengan keamanan pasokan BBM dalam negeri juga telah dijamin oleh Pertamina bahwa tidak akan ada kelangkaan atau hambatan, sebab Pertamina telah memiliki rencana  mitigasi yang detail menghadapi kasus seperti ini.

Sehingga pasokan BBM dan avtur berada dalam kondisi aman untuk 20 – 74 hari ke depan, dengan stok bensin dan solar di angka 10,5 dan 8,8 juta barel sedangkan untuk avtur di angka stok aman di kisaran 3,2 juta barel. Cadangan yang terbakar di Indramayu itu menurut informasi hanya sekitar 7% dari total stok dan sebagai penggantinya akan dipasok dari Kilang Cilacap dan TPPI, ujar Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini. 

Oleh karena itu masyarakat tidak perlu panik sebab dipastikan tidak ada kendala dalam distribusi ke seluruh negeri terkait insiden ini, ujar Deddy.

Anggota Komisi 6 dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara ini juga berharap agar tidak ada pihak-pihak yang menyebar spekulasi, kabar bohong atau mengambil manfaat dari kejadian ini.

Saya menilai Pertamina telah sangat siap dalam menghadapi masalah seperti ini, baik secara sistem, teknologi maupun sumber daya manusianya.

Pertamina telah memiliki dan mampu mengeksekusi prosedur kedaruratan dengan baik, bahkan jajaran Direksi memiliki kualitas kepemimpinan yang tangguh dalam merespon situasi emergency, baik di lapangan maupun dalam sistem manajemen, tutup Deddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: