"Tambahannya ya impor karena sebelum ada kecelakaan kebakaran ini kita amat sangat tergantung BBM impor. BBM impor luar biasa gedenya karena kapasitas kilang terbatas banget," kata Kurtubi, Jumat (2/4/2021).
Dia menilai kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kebakaran tidak terlalu signifikan. Justru, ia menilai kerugian paling besar datang dari salah tata kelola Pertamina yang telah berlangsung selama 20 tahun.
Rendahnya produksi dalam negeri, terbatasnya kilang di dalam negeri, dan SOP penanganan kecelakaan yang masih lemah, menjadi tiga catatan yang ia desak harus segera diperbaiki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: