Anggota Komisi XI DPR ini juga memastikan, keputusan AD/ART PDIP mengamanatkan penentuan Capres di tangan Ketua Umum juga berhasil bikin suasana di internal partainya tenang. Tidak grasa-grusu.
“Bu Mega pasti membaca situasi dan peta politik dengan cermat. Jam terbangnya sangat tinggi. Pertimbangan, intuisinya akan sangat akurat,” kata Ketua Banteng yang membidangi perekonomian ini.
Hendrawan membantah, dinginnya PDIP merespons tingginya elektabilitas Ganjar karena kesandung sosok Puan.
“Ibu Ketua Umum sangat rasional. Beliau lebih mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Lihat saja, nanti pasti kader terbaik yang akan muncul,” tutup politisi berdarah Tionghoa ini.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan hal yang sama. Kata dia, aturan di partainya sudah jelas. Yang berwenang menentukan Capres dan Cawapres di adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Bagi PDIP, lanjut Hasto, pertimbangan capres bukan elektoral semata. Tapi yang paling jadi pertimbangan adalah karakter, kepemimpinan, komitmen ideologis dalam membumikan Pancasila, menjalankan amanat konstitusi dan paham akan amanat penderitaan rakyat.
Siapa orangnya itu? PDIP, kata Hasto, selalu percaya akan ada petunjuk dan campur tangan Tuhan. “Elektoral atas basis-basis pencitraan bukanlah cara PDIP dalam memilih pemimpin,” sambungnya.
Dalam berbagai kesempatan, Ganjar sendiri tidak tidak terlalu optimis membicarakan peluangnya untuk maju di Pilpres 2024. “Ngurusi mudik sama beras saja,” kata Ganjar, belum lama ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq