Penuhi Syahwat Politik SBY, Max Sopacua: AHY Cocok Jadi Cagub DKI daripada Moeldoko
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Max Sopacua menanggapi isu Ketua Umum Moeldoko menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Max justru mengusulkan agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lah yang pantas menjadi Cagub DKI.
Max menganggap, wacana mundurnya Moeldoko demi menjadi Cagub DKI tidak masuk akal. Menurutnya, Moeldoko akan fokus membesarkan Demokrat ketika sudah memperoleh legalitas kepengurusan.
Baca Juga: Masih 'Ganggu' AHY, Demokrat 'Sembur' Kubu Moeldoko: Enggak Usah Atur-Atur!
Setelah sah mendapat legalitas, Max menyampaikan partainya tetap membuka peluang bagi AHY jika ingin maju sebagai Cagub DKI menggunakan Demokrat yang dipimpin Moeldoko.
"Mas AHY calon Gubernur lebih tepat untuk menghapus kekecewaan 4 tahun lalu. Saya kan ikut kecewa karena ikut kampanye untuk Bro mayor AHY," kata Max dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).
Max mengklaim AHY sebagai Cagub DKI Jakarta yang lebih potensial. Apalagi menurutnya, AHY mesti meneruskan ambisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sempat kandas di Pilgub sebelumnya karena dimenangkan Anies Baswedan. Karier AHY di dunia militer pun harus dipensiundinikan demi memenuhi syahwat politik SBY.
"Yang harus menjadi calon gubernur itu Bro Mayor AHY karena pengalaman pahit diberhentikan oleh Pepo dari TNI untuk kembali ke Jakarta menjadi calon Gubernur 2017 melawan Ahok dan Anies. Namun, apa daya tersungkur di putaran pertama," ujar mantan anggota DPR RI tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitter resminya, menawarkan bila Moeldoko ingin menjadi kader Demokrat. Namun, dengan syarat mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Rachland juga menyebut bahwa Partai Demokrat membuka peluang jika Moeldoko ingin maju sebagai Cagub DKI Jakarta. Namun, menurut Rachland, tetap dengan kompetisi yang sehat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum