Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Makin Agresif dan Taiwan Tertekan, Mungkinkah AS Ikut Perang Habis-habisan?

China Makin Agresif dan Taiwan Tertekan, Mungkinkah AS Ikut Perang Habis-habisan? Kredit Foto: China Daily
Warta Ekonomi, Washington -

Militer Amerika Serikat (AS) memperingatkan, China mungkin akan mempercepat waktu untuk menguasai Taiwan sepenuhnya. Pulau yang diklaim China itu menjadi pusat ketegangan Washington dan Beijing selama beberapa dekade terakhir dan dianggap dapat memicu bencana perang AS-China.

Pada Rabu (7/4/2021), Associated Press melaporkan kekhawatiran itu saat China mulai menggunakan kekuatan militer yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. China semakin agresif terhadap Taiwan dan semakin tegas mengenai kedaulatannya di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Catat! Taiwan Siap Berjuang Hingga Titik Darah Penghabisan Jika China Menyerang

Beijing juga semakin konfrontatif dengan Washington, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Hal ini terlihat dalam perang kata-kata antara pejabat tinggi pemerintah China dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pertemuan di Alaska bulan lalu.  

Langkah China pada Taiwan akan menjadi ujian bagi komitmen AS dalam mendukung pulau yang China anggap sebagai provinsinya tersebut. Isu ini memberi pemerintahan Presiden AS Joe Biden dua pilihan antara meninggalkan Taiwan yang demokratis atau berisiko perang habis-habisan yang tidak terpikirkan sebagian besar masyarakat Amerika.

Sudah sejak lama AS membantu Taiwan untuk membela diri mereka sendiri. Tapi tidak diketahui seberapa jauh AS membantu Taiwan bila China melancarkan serangan ke pulau tersebut.

Tantangan terbesar

Pemerintah AS telah melihat China sebagai tantangan terbesar mereka dalam bidang militer, diplomatik dan lain sebagainya. Washington berusaha mencegah Beijing menggantikan posisi AS sebagai negara adi daya di AS. Sejumlah pemimpin militer AS melihat Taiwan dapat menjadi titik ketegangan antara kedua negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: