- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Pamer Rumah Panggung Kampung Melayu, Warganet ke Anies Baswedan: Masya Allah...
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memamerkan desain rumah panggung di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (9/4/2021) melalui Instagramnya. Sebanyak 40 rumah warga di RT13/04 Kampung Melayu akan direnovasi menjadi model panggung.
"Kawasan Kampung Melayu kerap kali dilanda banjir setiap tahunnya. Tak ayal membuat permukiman warga terendam. Pemprov DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya Baznas Bazis DKI dan Karya Bakti TNI, menginisiasi Program Bedah Kampung, di kawasan Kampung Melayu," ungkap Anies melalui Instagramnya @aniesbaswedan.
Baca Juga: Bak Jilat Ludah Sendiri, Katanya Mas Anies Nggak Mau Bangun Benda Mati? Lupa Ya Mas...
"Rumah warga akan dibangun berlantai tiga. Untuk bagian atasnya dijadikan rumah, lalu bagian bawahnya dibuat model panggung setinggi 3,5 meter untuk usaha dan interaksi sosial. Sebelum lebaran kita targetkan ini sudah selesai," tambah Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar.
Warganet menyambut baik pembangunan rumah panggung di Kampung Melayu yang menjadi langganan banjir.
"Maa syaa Allah, solutif banget Pak Gubernur bener banget bapak kalau dibuat model panggung untuk rumah-rumah yang langganan banjir," ujar @fromayskaa_withlove.
"Alhamdulillah selain terlihat lebih rapi mudah-mudahan si pemilik rumah bisa lebih tenang kalau banjir ada lantai 2 dan 3. Konsepnya bagus lantai dasarnya hanya dapur dan ruang tamu yang ga terlalu banyak barang, jadi kalau banjir bisa ke lantai 2 dan 3," kata @sucimokodompit86.
Baca Juga: Survei Membuktikan, AHY Masuk Bursa Kandidat Potensial Capres Bareng Kang Emil, Anies, dsb
Akun @lucysusanti1101 mendoakan semoga proyek pembangunan rumah panggung segera terealisasi sebelum Lebaran.
"Semoga semua rencana pemprov terwujud untuk rakyat kecil dulu pak karena memang rakyat kecil yang harus diperhatikan paling depan sesuai janji bapak. Karena doa mereka juga yang cepat diijabah Allah. Kalau pemimpinnya baik pasti semua terwujud baik. Amiin, maju terus Pak Gub. Sehat selalu beserta pemprov. Aamiin," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbuka dengan semua masukan soal rumah panggung. Pernyataan ini merespons kritik pembangunan 40 unit rumah panggung di daerah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Kritikan tersebut datang dari beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang menilai proyek menggunakan pembiayaan seluruhnya dari Baznas merupakan hal yang tidak efektif menghadapi banjir dan bisa menimbulkan kecemburuan sosial.
"Itu kan untuk menghindari banjir. Kita lihat itu kan pendapat setiap pribadi anggota dewan para pengamat, para ahil, setiap warga boleh memberikan pendapat. Silakan nanti kita diskusi terkait konsep penanganan banjir upamanya di Kebon Pala, Condet, Kalibata, kami sangat terbuka dengan masukan," kata Riza, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Lantang! Anies Bicarakan Soal Demokrasi dan Kesetaraan, Nyindir Kah Pak?
Baca Juga: Netizen Sembur Anies: Kalau Bisa Responnya Cepat Pak!
Baca Juga: Saat Anies Baswedan dan Ahok Bertukar Peran
Pada prinsipnya, lanjut Riza, semua yang mereka putuskan bukanlah keputusan sepihak dari Pemprov DKI atau hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kita semua mendengarkan semua pihak dan para ahli. Dan kami diskusikan dengan DPRD, tidak ada keputusan sepihak, semua bersama DPRD," tutur Riza.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebutkan, ada potensi kecemburuan sosial dalam program pembangunan rumah panggung di RT 13/RW 04 Kampung Melayu, Jakarta Timur demi mencegah banjir.
Dia menilai program yang dijanjikan Pemprov DKI dengan disebut merupakan kolaborasi dengan Baznas Bazis DKI dan Karya Bakti TNI itu akan memicu kecemburuan di kawasan rawan banjir lainnya.
"Sudah pasti akan menimbulkan kecemburuan sosial, misalnya orang Cikoko di daerah Jakarta Selatan bisa saja bilang: memang yang banjir cuman Kampung Melayu doang, Pak?" kata Gembong.
Gembong mengatakan, program penanganan banjir seharusnya tidak seperti yang dilakukan Pemprov DKI di Kampung Melayu dengan meninggikan rumah warga. Menurut dia, program tersebut sangat tidak elok jika dikatakan sebagai solusi untuk penanganan banjir di DKI Jakarta.
"Enggak bisa mengatasi banjir sepotong-sepotong, enggak bisa sesuai selera. Normalisasi, tidak ada cara lain, kalau daerah banjir tidak ada cara lain selain normalisasi," kata Gembong.
Disebutkan bahwa, pembangunan 40 rumah panggung yang kaki-kakinya setinggi 3,5 meter di Kampung Melayu itu dimaksudkan agar tidak ada lagi perabotan rumah warga yang terendam saat banjir.
Pembangunan 40 rumah di RT 13, RT 11, RT 5 dan RT 6 di RW 04 Kampung Melayu, Jakarta Timur tersebut yang nilainya Rp78 juta per rumah, seluruhnya menggunakan dana dari Baznas dan tidak menggunakan anggaran dari APBD DKI Jakarta.
Baca Juga: Saat Anies Baswedan dan Ahok Bertukar Peran
Rumah panggung tersebut nantinya akan memiliki tiga lantai, dengan lantai pertama dimanfaatkan untuk tempat produksi UMKM warga seperti kue kering yang menjadi ciri khas UMKM di Kampung Melayu. Sedangkan lantai 2-3 dijadikan tempat aktivitas rumah tangga untuk warga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum