Capaian vaksinasi Covid-19 untuk lansia DKI Jakarta mencapai 496.450 orang. Artinya capaian ini menjadi yang terbanyak dibanding daerah lain di Indonesia. Bahkan untuk wilayah Jakarta Pusat, vaksinasi untuk lansia telah menjangkau 95,31 persen dan Kepulauan Seribu mencapai 62,73 persen.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman yang juga Plt. Asisten Kesra Suharti Sutar mengatakan, capaian ini berkat pihaknya menyiapkan berbagai langkah. Salah satunya, sentra vaksinasi di tingkat Kecamatan dan Kelurahan, di luar Puskesmas dan Rumah Sakit. Menurutnya, sentra vaksinasi ini lebih diminati lansia karena lebih dekat dengan rumah dan bisa bersama teman-teman dari lingkungan masing-masing.
"Tentunya juga ditambah sentra vaksinasi besar yg dibantu oleh Kemkes dengan SDM gabungan dari pemerintah pusat dan daerah," ujar Suharti, Sabtu (10/4/2021).
Baca Juga: Apakah Vaksinasi Batalkan Puasa? Ini Jawabannya
Baca Juga: Demi Wujudkan RI Bebas Covid-19, Menkes Imbau Koorporasi Bantu Vaksinasi
Dia menambahkan, pihaknya juga melibatkan lebih banyak fasilitas kesehatan swasta baik sebagai lokasi vaksinasi maupun dalam menyediakan SDM di sentra vaksinasi nonfaskes. Kemudian juga sistem untuk membantu pendaftaran dan penjadwalan lansia karena tidak semua lansia familiar dengan sistem online.
Suharti mengatakan, data by name menggunakan data dukcapil diberikan penjadwalan sampai tingkat RT untuk dimanfaatkan tim RT memberitahu lansia jadwal dan lokasinya. Pihaknya juga mengupayakan dalam satu RW divaksinasi di lokasi yang sama untuk kemudahan pengelolaan di lapangan.
Sedangkan, untuk warga yang belum terjadwal karena tidak ber-KTP DKI atau yang lokasinya jauh karena alamat domisili berbeda dengan alamat KTP tetap dimungkinkan divaksinasi, baik dengan mendaftar melalui online maupun melaporkan diri ke ketua RT.
"Kami juga melakukan komunikasi secara intensif dengan tim pusat untuk mendapatkan secara rutin data lansia yang sudah divaksinasi utk kemudian dipadankan dengan data Dukcapil untuk memonitor lansia yg belum divaksinasi utk kemudian diinformasikan ke bawah," kata Suharti.
Suharti melanjutkan, Pemda DKI Jakarta juga menyediakan fasilitas transportasi dengan Bus Sekolah dan TransJakarta untuk wilayah-wilayah yang lokasi vaksinasinya cukup jauh. Kelurahan serta RT/RW pun menyiapkan dukungan transportasi termasuk penjemputan lansia menggunakan sepeda motor.
Pemda DKI Jakarta juga melakukan kolaborasi dengan pihak swasta, di antaranya dengan Gojek dan Grab untuk memberikan kemudahan berupa biaya gratis atau pemotongan biaya pengantaran lansia ke lokasi vaksinasi. Kerja sama juga dilakukan dengan organisasi masyarakat dan bisnis untuk menyiapkan sentra vaksinasi dgn SDM kesehatan dari pihak Pemda. "Kami juga koordinasi dengan jajaran TNI Polri untuk purnawirawan," ujar Suharti.
Hal lain yang tidak ketinggalan, lanjutnya, adalah komunikasi publik dilakukan secara intens baik melalui platform media sosial maupun melalui jalur wilayah menggunakan WhatsApp Grup. Saat ini hampir semua RT di Jakarta memiliki WhatsApp.
Pada Februari, Suharti mengatakan, pihaknya juga mengusulkan pada Kementerian Kesehatan untuk dimungkinkan vaksinasi pendamping lansia dan akhirnya disetujui. Kemudian pihaknya juga melakukan monitoring dan evaluasi 2 kali per pekan yang melibatkan wilayah sampai tingkat kelurahan.
"Sejak tanggal 9 April, pelaksanaan vaksinasi lansia melibatkan seluruh SKPD. Setiap kecamatan dikoordinasi satu SKPD yang juga menetapkan koordinator untuk setiap kelurahan. Tugas mencakup pula edukasi dan mencarikan solusi jika ada kebutuhan-kebutuhan khusus," tutur Suharti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna