Lewati 21 Hari, Lembaga Ini Beberkan Reaksi Vaksin Sinovac Lawan Covid-19 Brasil
Para peneliti mengungkap, interval antar suntikan yang lebih panjang, dapat mendongkrak tingkat efikasi. Ini sejalan dengan hasil penelitian para ahli medis China, yang merekomendasikan penambahan interval untuk memaksimalkan level kekebalan antibodi.
"Enam kasus Covid-19 parah terjadi pada kelompok plasebo. Ada 67 efek samping serius, yang dilaporkan oleh 64 peserta. Semuanya tidak terkait dengan vaksinasi, termasuk 2 kasus fatal," terang Liu.
Hasil akhir statistik ini identik dengan data yang mendapat persetujuan bersyarat dari regulator obat China pada bulan Februari 2021.
"Ini adalah studi fase III vaksin Covid buatan China yang paling rinci. Secara umum, hasilnya menunjukkan CoronaVac memiliki aspek keselamatan yang baik, berkhasiat dan mampu memberikan perlindungan terhadap kasus infeksi bergejala," jelas Zhuang Shilihe, seorang dokter di Guangzhou yang intens memantau vaksin Covid.
"Efektivitasnya dapat dioptimalkan dengan memperpanjang interval antar dosis," lanjutnya.
Namun, Zhuang tak menyangkal, vaksin mRNA memiliki tingkat efikasi yang lebih tinggi dibanding vaksin berisi virus yang dilemahkan.
"Jauh lebih tinggi ketimbang vaksin yang beredar di pasaran, yang sejauh ini mampu meningkatkan ekspektasi," kata Zhuang.
"Namun, itu tak berarti bahwa vaksin berisi virus yang dilemahkan, tidak memenuhi syarat. Vaksin flu, misalnya. Vaksin ini memiliki tingkat efektivitas aktual 40-50 persen di banyak negara. Tapi jenis vaksin ini masih diakui secara resmi, dan diterima secara luas untuk digunakan," jelas Zhuang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: