Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Diteror Israel atau AS, Gak Mempan! Iran Tancap Gas Perkaya Uraniumnya Capai 60 Persen

Mau Diteror Israel atau AS, Gak Mempan! Iran Tancap Gas Perkaya Uraniumnya Capai 60 Persen Kredit Foto: Creative Commons
Warta Ekonomi, Teheran -

Iran akan meningkatkan pengayaan uranium hingga mencapai kemurnian 60 persen. Ini adalah langkah yang akan membuat kemurnian fisil ke tingkat lebih dekat untuk membuat bom atom.

“Mulai malam ini, persiapan praktis untuk pengayaan 60 persen akan dimulai di Natanz. (Tingkat pengayaan) 60 persen uranium digunakan untuk membuat radiopharmaceutical," ujar kantor berita semi-resmi Fars mengutip juru bicara badan nuklir Iran Behrouz Kamalvandi.

Baca Juga: AS Bantah Terlibat dalam Insiden Terorisme Nuklir di Fasilitas Natanz Iran

Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa pengayaan uranium sebesar 60 persen akan dilakukan dalam jumlah kecil. Untuk membuat bom atom diperlukan kemurnian fisil yang mencapai 90 persen.

Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional telah mengetahui keputusan Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium menjadi 60 persen. Sementara juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebut tindakan Iran itu sangat provokatif. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mempertanyakan keseriusan Teheran dalam pembicaraan nuklir.

Tindakan Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium hingga 60 persen dilakukan sebelum dimulainya kembali pembicaraan di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA), dengan sejumlah negara besar. Pada 2018, Amerika Serikat (AS) keluar dari JCPOA di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Pekan lalu, Iran dan kekuatan global mengadakan pembicaraan konstruktif untuk menghidupkan kembali JCPOA yang telah keluar dari jalur. Sejak AS keluar dari JCPOA, Iran telah melanggar batas pengayaan uranium menjadi 20 persen. Di bawah ketentuan dalam JCPOA, Iran dapat memperkaya uranium heksafluorida, bahan baku sentrifugal, pada tingkat 3,67 persen.

Pengayaan uranium pada tingkat tiga hingga lima persen dapat digunakan untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga nuklir. Sementara pengayaan di tingkat 20 persen merupakan langkah signifikan untuk membuat senjata nuklir.

Iran menyangkal bahwa pengayaan uranium digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan, tenaga nuklir dibutuhkan untuk tujuan sipil di bidang kedokteran atau energi. Badan intelijen Barat percaya Iran memiliki program senjata nuklir klandestin yang dihentikan pada tahun 2003.

Sebelumnya, fasilitas nuklir Natanz mengalami pemadaman listrik di ruang produksi pengayaan uranium. Iran menuding Israel telah melakukan sabotase terhadap fasilitas Natanz.

Israel menentang agar JCPOA tidak dihidupkan kembali, karena Iran akan meningkatkan ancaman di regional maupun global. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, insiden yang terjadi di fasilitas Natanz akan berdampak pada pembicaran untuk menyelamatkan JCPOA.

"Saya yakinkan Anda bahwa dalam waktu dekat sentrifugal pengayaan uranium yang lebih maju akan ditempatkan di fasilitas Natanz," kata Zarif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: