Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi, menilai sudah saatnya memberi ruang untuk sosok muda menjadi menteri jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi me-reshuffle kabinetnya.
Airlangga Pribadi dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Rabu (14/4/2021) menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan ruang kepada sosok muda yang penuh semangat, tetapi mumpuni untuk memperkuat tim kepresidenan.
Baca Juga: Jokowi Mania Sodorkan 7 Nama Layak Reshuffle: Kinerja Menteri Jeblok, Salah Satunya Nadiem Makarim
"Sosok muda, tetapi memiliki integritas tinggi serta semangat dalam membangun bangsa layak untuk mewarnai wajah kabinet atau mendampingi presiden dalam mengawal program prioritas," katanya.
Airlangga melihat ada beberapa nama, seperti Wishnutama dan Hanif Dhakiri, yang pernah menjadi menteri, kemudian Yenny Wahid yang memiliki basis massa kuat dengan intelektual Yenny yang melekat.
Selain itu, juga ada nama Dimas Oky Nugroho yang pernah berada di kantor staf kepresidenan yang diyakininya mampu membaca arah kebijakan prioritas, apalagi sosok muda tersebut saat ini posisinya sebagai staf ahli Menko Perekonomian.
"Kementerian yang memiliki peranan penting dalam melewati situasi krisis pandemi dan Najwa Shihab yang merupakan sosok muda, mewakili keterlibatan perempuan dalam politik," kata Airlangga.
Figur muda yang dimaksud oleh Airlangga adalah figur yang matang dalam berpikir serta memahami agenda pemerintah.
"Saya pikir anak muda harus cukup matang dan energik, serta dapat memahami agenda prioritas pemerintah, serta mampu mengadvokasi isu-isu demokrasi, pemberdayaan sosial ekonomi dan komunikasi politik terhadap rakyat," kata Airlangga.
Airlangga juga mengusulkan agar posisi wakil menteri di berbagai kementerian segera diisi dengan sosok yang memiliki kecakapan dalam komunikasi politik yang baik agar dapat membantu menteri dalam menjembatani antara negara dan masyarakat.
"Posisi wakil menteri yang selama ini masih kosong agar diaktifkan atau diisi dengan sosok yang memiliki kemampuan substansi dan komunikasi politik yang baik dengan masyarakat," ucapnya.
Situasi seperti saat ini, menurut dia, membutuhkan pemimpin yang inovatif yang memiliki kemampuan sebagai jembatan politik antara negara dan masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: