Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tentara Amerika Mundur dari Tanah Airnya, Taliban Sorak-sorai: Kami Menang, Siap untuk Apapun

Tentara Amerika Mundur dari Tanah Airnya, Taliban Sorak-sorai: Kami Menang, Siap untuk Apapun Kredit Foto: Getty Images/AFP/Patrick Semansky

Kami ditemani Taliban setiap waktu, dan beberapa warga lokal yang kami ajak bicara mengungkapkan dukungan mereka kepada kelompok tersebut, dan bersyukur kepada mereka karena telah membuat wilayah mereka lebih aman dan mengurangi tindak kriminal.

"Ketika pemerintah berkuasa, mereka memenjarakan orang-orang kami dan meminta suap untuk membebaskan mereka," kata seorang lelaki tua. "Orang-orang kami dahulu sangat menderita, tapi sekarang kami bahagia dengan situasi ini."

Nilai-nilai ultra-konservatif Taliban memang tidak begitu berbenturan dengan masyarakat di wilayah rural, namun banyak orang, terutama di perkotaan, takut mereka akan membangkitkan kembali Emirat Islam yang brutal di tahun 1990-an.

Seorang warga lokal belakangan bersedia untuk bicara kepada kami, dengan syarat namanya tidak disebut, dan mengatakan Taliban sebenarnya jauh lebih keras dari yang mereka akui dalam wawancara. Dia menceritakan warga desa yang ditampar atau d

ipukuli karena mencukur janggut, atau stereo mereka dihancurkan karena mendengarkan musik. "Orang-orang tidak punya pilihan selain patuh pada mereka," ujarnya kepada BBC, "bahkan karena masalah sepele pun mereka main fisik. Orang-orang takut."

Haji Hikmat adalah anggota Taliban di tahun 1990-an. Sementara para kombatan yang lebih muda senang mengambil foto dan selfie, dia awalnya menutup wajahnya dengan turban ketika melihat kamera kami. "Kebiasaan lama," katanya sambil nyengir, sebelum akhirnya mengizinkan kami merekam wajahnya. Di bawah rezim lama Taliban, fotografi dilarang.

Apakah mereka melakukan kesalahan saat berkuasa, saya bertanya? Akankah mereka berperilaku sama lagi sekarang?

"Taliban dahulu dan Taliban sekarang sama saja. Jadi membandingkan waktu itu dan sekarang - tidak ada yang berubah," kata Haji Hikmat. "Tapi," dia menambahkan, "ada perubahan personel, tentu saja. Sebagian orang lebih kejam dan sebagian lagi lebih kalem. Itu normal."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: